Jakarta, Teritorial.Com – Perkuat penanganan keamanan siber, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengaku masih banyak potensi serangan siber menjelang penyelenggaran Pemilu 2019.
Dalam pameran yang bertajuk Reformasi Birokrasi (RB) Expo, BSSN yang diselenggarakan pada 17-18 September 2018, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi menyatakan soal perlu pengkajian ulang terkait mekanisme pengamanan Siber di Indonesia.
Atas dasar pertimbangan tertentu Djoko Setiadi menambahkan bahwa masih banyak hal yang harus dipenuhi khususnya mekanisme sucuritas pengelolahan data. “Banyak sekali, nanti kalau saya sebutin semua kok kayaknya terlalu banyak,” kata Djoko Setiadi di kantor BSSN, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Meski tak merinci serangan siber apa saja, namun Ia mengatakan ada ancaman berupa fisik dan juga non fisik.Pihaknya menegaskan bahwa mereka pasti akan mengantisipasi serangan selama masa Pemilu 2019.
Djoko juga menegaskan bahwa BSSN pasti menggandeng semua komponsen bangsa yang memiliki kompetensi dibidang siber. “BSSN selalu menggandeng merangkul semua komponen bangsa ini yang mempunyai kompetensi dikekuatan siber. Kita selalu menjalin kerja bersama, sehingga bssn tidak bekerja sendirian,” pungkasnya.