Danseskoal: Koordinasi Angkatan Laut-Coast Guard Menetukan Bagi Proyeksi Blue Economy

0

Colombo, Teritorial.Com – Seiring dengan peningkatan aktivitas Samudera Hindia sejak digelorakannya diskursus Indo-Pasifik. Sejumlah negara-negara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia mulai membentuk pertemaun strategis guna menyikapi perubahan dinamika geopolitik dan geostrategis yang semakin menuntut peran penting negara-negara dikawasan guna memanfaatkan peluang geografis semaksimal mungkin untuk tujuan kemajuan kerja sama ekonomi kawasan.

Menyikapi hal tersebut, Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI DR. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D. menghadiri Konferensi Maritim Internasional beberapa waktu yang lalu di Colombo, Sri Lanka sedari awal telah menyadari akan pentingnya peran dan kolaborasi antara aparatus penegak hukum di laut seperti koordinasi Angkatan Laut dengan Coast Guard untuk menunjang keamanan maritim guna mendukung proyeksi blue economy.

Konferensi yang dilaksanakan mulai tanggal 22 s.d 23 Oktober ini, diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan bersama Angkatan Laut Sri Lanka yang dikenal sebagai Galle Dialogue 2018 dengan tema “Synergizing for Collaborative Maritime Management”. Konferensi yang dibuka secara resmi oleh Presiden Sri Lanka Bapak Maithripala Sirisena dan dihadiri para pejabat pemerintah Sri Lanka termasuk Menteri Pertahanan, penasehat kepresidenan, ketiga Komandan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, Komandan Coast Guard dan Komandan Kepolisian dengan peserta sekitar 300 orang.

Konferensi terbagi ke dalam enam sesi dengan pembicara dari perwakilan Angkatan Laut, perwakilan organisasi internasional dan perwakilan perguruan tinggi. Dari 89 Perwira Tinggi perwakilan 52 negara dipilih 14 negara sebagai pembicara, yakni dari tuan rumah Sri Lanka, India, Cina, Rusia, Amerika Serikat, Indonesia, Inggris, Perancis, Jepang, Kanada, Australia, Bangladesh, Pakistan dan Malaysia.

Dari 22 perwakilan organisasi internasional, dipilih empat pembicara dari UNODC, ICRC, National Maritime Foundation (NMF), dan United Service Institution of India (USII). Dari 25 akademisi perwakilan dari 11 perguruan tinggi, dipilih tiga profesor dari University of Copenhagen, University of Wollongong dan National University of Singapore. Satu pembicara lagi dari pemerintah Sri Lanka, yaitu dari Marine Environment Protection Authority (MEPA).

Pada kesempatan ini, Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI DR. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D. sebagai pembicara pada sesi kelima memaparkan kolaborasi Angkatan Laut dan Coast Guard negara-negara yang tergabung ke dalam Indian Ocean Rim Association (IORA) dan India Ocean Naval Symposium (IONS) untuk menjaga ekosistem kelautan dan sumberdaya hayati maritim sebagai sumber pertumbuhan ekonomi (Blue Economy).

Kolaborasi kedua institusi tersebut juga selaras dengan dengan kepentingan global dan program PBB, yakni Sustainable Development Goals (SDG) sekaligus wujud visi Poros Maritim Dunia sebagai kebijakan Presiden Joko Widodo. Di tengah konferensi, Komandan Seskoal juga melaksanakan bilateral meeting dengan Kasal Sri Lanka, Wakasal India dan Kepala Dinas Operasi Kasal Rusia.

Share.

Comments are closed.