Diresmikan Presiden SBY 11 Maret 2009, Kini Unhan Genap Satu Dekade

0

Bogor, Teritorial.Com – Resmi berdiri pada 11 Maret 2009, hari ini tepat Universitas Pertahanan (Unhan) genap berusia 10 Tahun. Dibuka oleh Rektor Unhan Letjen TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP, acara syukuran Dies Natalis Unhan yang ke-10, seperti sebelum-sebelumnya diselenggarakan Kampus Unhan komplek IPSC Sentul. Senin (11/3).

Menjadi Rektor Unhan yang ke-6, Letjen TNI Tri Legionosuko dalam sambutannya Rektor Unhan  mengaku sangat bangga akan keberhasilan pencapaian Unhan selama satu dekade ini. Resmi berdiri tahun 2009 Universitas yang sebelumnya bermarkas di Jl Salemba Raya Gedung Pusdiklat Kementerian Pertahana RI (Kemhan) tersebut diawal baru memiliki dua Fakultas yaitu Fakultas Strategi Pertahanan (FSPS) dan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP).

Diresmikan langsung oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Maret 2009 di Istana Negara, Unhan sebabagai Kampus yang membuka program magsiter Strata 2 di bidang Ilmu Pertahanan tersebut dibekali payung hukum berupa ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 dan ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 perihal Pendirian Unhan.

Adapun perihal penyelenggaraan program studi dilingkungan UNHAN merujuk kepada Keputusan Mendiknas RI Nomor: 196/E/O/2011 TGL 7 September 2011 tentang Penyelenggaraan Program-program Studi pada Universitas Pertahanan Indonesia di Jakarta. Seiring berjalannya waktu, tepat di awal penerimaan mahasiswa baru Tahun Ajaran 2015-2016, Kampus Utam Unhan bergeser ke Bogor Jawa Barat tepatnya di Kawasan IPSC Sentul.

Menjadikan Pertahanan Sebagai Landasan Keilmuan

Ilmu pertahanan yang dijadikan sebagai ruh cita-cita dasar pendirian Unhan atau Kampus yang kini bernaung dibawah Kementerian Pertahanan RI beserta Kemenristekdikti tersebut memberi kesempatan kepada para perwira TNI, POLRI, ASN, Swasta beserta dan warga sipil lainnya untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Landasan filosofis UNHAN yaitu ‘Identitas’, ‘Nasionalisme’ dan ‘Integritas’.

Identitas berarti bahwa Setiap civitas akademika Unhan secara fundamental diharapkan menyadari bahwa nilai identitas bangsa lahir melalui perjuangan untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Dari perjuangan ini lahir kemudian falsafah bangsa tentang perang dan damai bahwa bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Nasionalisme bermakna bahwa setiap civitas akademika Unhan diharapkan menyadari bahwa dalam pengembangan ilmu Pertahanan, baik dalam konteks nasional, regional, dan global tetap diorientasikan pada kecintaan tanah air demi persatuan bangsa dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun falsafah ke tiga yakni Integritas merupakan komitmen terhadap pengembangan ilmu Pertahanan Unhan diarahkan dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Pertahanan, yaitu: menjaga kedaulatan negara, kekuatan wilayah dan keselamatan bangsa Indonesia dengan tetap mempertahankan serta mencerminkan etika dan moral Pancasila bagi setiap individu civitas akademika Unhan.

Foto bersam Penutupan Pendidikan Mahasiwa/i beserta seluruh Civitas Akademika Unhan TA 2016-2017

Kampus “Bela Negara”, Urgensitas Berdirinya Unhan

Melihat kondisi lingkungan strategis ini Unhan telah turut memberikan sumbangsih kepada bangsa dan Negara, seperti memberikan bekal Ilmu penangganan Bencana maupun Ilmu pertahanan lainnya untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Sejak dipimpin Rektor Unhan yang pertama Letjan TNI (Purn) Prof Syarifudin Tippe, Unhan sebagai institusi pendidikan perguruan tinggi negeri berupaya membentuk karakter serta pengetahuan mendalam terkait perubahan lingkungan strategis baik nasional, regional maupun global yang dihadapi oleh bangsa Indonesia ke depan.

Berbagai bentuk kajian keilmuan dalam bentuk program studi seperti Strategi Perang Semesta (Total War Strategy), Damai dan Resolusi Konflik (Peace and Conflict Resolution), Peperangan Asimetrik (Asymmetric Warfare), Diplomasi Pertahanan (Defence Diplomacy), Manajemen Pertahanan (Defense Management), Ekonomi Pertahanan (Economic Defense), Manajemen Bencana (Disaster Management ), Ketahanan Energi (Energy Security), Keamanan Maritim (Maritime Security), Adapun saat ini bertambah dengan diresmikannya Fakultas Industri Pertahanan dan Teknologi Pertahanan, merupakan bagian yang tidak kalah penting dalam membentuk nalar kritis mahasiswa/i Unhan dalam memahami realitas dunia dimana kesemua hal tersebut memaksa Indonesia untuk berfikir, beradaptasi, serta menyesuaikan diri dalam merumuskan strategi nasional guna menjaga kedaulatan negara serta keutuhan NKRI.

Disebut kampus “Bela Negara”, Unhan sebagai civitas akademika dalam pencapaian ke 10 Tahun ini terus menghadirkan sebuah gagasan intelektual Bela Negara dimana seluruh mahasiswa/i beserta alumni dari berbagai latar belakang baik TNI, POLRI, ASN, Swasta dan Sipil menjadi kader patriotis dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara, baik secara fisik maupun non-fisik.

Tidak melulu berlandaskan pada wajib militer, Unhan dalam mencetak kader intelektual Bela Negara berupaya menghadirkan nalar pemikiran kritis untuk terus berkarya, berinovasi, melahirkan kebaruan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang selama ini dihadapi bangsa Indonesia, dalam segala aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, budaya, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat disegala situasi dan kondisi baik dalam keadaan damai, terancam bahkan perang sekalipun.

Share.

Comments are closed.