Jakarta, Teritorial.Com –Indonesia telah menerima pengiriman dua pesawat Su-30 pada akhir Juli, dimana pengiriman tersebut tercatat lebih awal dari yang dijadwalkan sebelumnya.
Melansir The Diplomat, pengiriman ini menyoroti ketergantungan Indonesia kepada peralatan Rusia sebagai salah satu sumber negara untuk membangun kemampuan militer Indonesia, tentunya terlepas dari berbagai tantangan yang masih ada dalam hubungan kerjasama pertahanan.
Rusia telah menjadi salah satu dari beberapa mitra strategis Indonesia ketika Indonesia berupaya untuk mengembangkan kemampuan militernya secara umum. Sementara itu, baik kedua belah pihak memiliki serangkaian interaksi pertahanan, termasuk pertukaran dan dialog, serta pembelian peralatan militer. Hal tersebut telah menjadi aspek kunci dari hubungan pertahanan antara Indonesia-Rusia.
Meskipun pada faktanya, beberapa bentuk kolaborasi pertahanan memang telah berlangsung sejak pertengahan Perang Dingin, kerjasama pertahanan terkait penjualan senjata semakin meningkat khususnya pada tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Kerjasama tersebut meliputi pengangkut personel lapis baja, kendaraan tempur infanteri, senapan serbu, pesawat, dan helikopter.
Salah satu program yang sudah menjadi sorotan yakni pembelian Su-30 dari Rusia yang dilakukan oleh Indonesia. Su-30 menjadi salah satu alutsista buatan Rusia yang dioperasikan oleh militer Indonesia.
Setelah kontrak awal untuk membeli Su-30MK pada tahun 2003, kemudian Indonesia menindaklanjuti dengan lebih banyak memesan kepada Rusia, termasuk pesawat tempur Su-30MK2.
Datangnya pesawat tempur ini juga menjadi sorotan, dimana sebelumnya pembelian Su-35 sempat tertunda berulang kali karena berkaitan dengan kebijakan pengawasan AS mengenai pembelian alustista dari Rusia,
Bulan lalu, pengembangan kemampuan angkatan udara Indonesia menjadi sorotan setelah pengiriman dua pesawat Su-30. Laporan media lokal menyebutkan bahwa TNI AU telah kembali menerima pengiriman dua unit pesawat Su-30 yang sebelumnya telah mengalami proses perawatan berat (overahul) di Belarus pada 28 Juli.
Laporan media lokal tersebut kemudian dikonfirmasi oleh media pertahanan IHS Jane. Pada tanggal 14 Agustus, Jane melaporkan bahwa dua unit pesawat dengan nomor seri masing-masing yakni TS-3001 dan TS-3002 telah dikirm ke pangkalan Udara TNI-AU Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan melalui pengangkut kargo Anotov An-124-100M pada 28 Juli lalu.
Pengiriman pesawat ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk tetap mempertahankan jalur ini. Indonesia juga telah mnegirimkan Su-30-nya untuk perbaikan di Belarus. Selanjutnya, pesawat tersebut akan dipindahkan kembali ke Indonesia dengan cara yang sama, dengan personel Indonesia yang menyaksikan proses penerimaan pesawat tempur tersebut.