Jakarta, Teritorial.com – Menyusul mutasi jabatan Perwira Tinggi dan Menengah TNI yang diberlakukan sejak penetapan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara otomatis rotasi jabatan pun dialami sejumlah nama-nama Prajurit TNI yang tertera dalam SK tersebut.
Masuk dalam daftar salah satu nama prajurit TNI yang tertulis dalam SK tersebut, Mayjen TNI Muhammad Herindra yang sebelumnya menjabat sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI kini menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) TNI. Pengangkatan tersebut tentunya berbuntut pada kenaikan pangkatnya menjadi Letjen lantaran jabatan Irjen disii oleh Perwira Tinggi (Pati) bintang tiga.
Mayjen Herindra merupakan lulusan Akmil tahun 1987 yang kemudian namanya semakin dikenal bersama Kopassus. Sukses menjadi siswa lulusan terbaik Akademi MIliter (Akmil) pada tahun 1987, Herindra mendapat gelar penghargaan Adhi Makayasa. Atas penghargaan tersebut maka tidak heran jika beberapa kali Herindra menduduki posisi strategis jabatan Bintang Dua TNI AD seperti Danjen Kopassus tahun 2015-2016, Pangdam III/Siliwangi 2016-2017 dan terakhir Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI 2017-2018, yang kini menggantikan Letjen TNI Dodik Widjanarko menjabat sebagai Irjen TNI.
Tidak hanya unggul dari segi pengalaman khususnya dalam penugasan pasukan elit Kopassus, karier Herindra di komando teritorial juga terbilang lengkap karena tercatat pernah menjabat sebagai Komandan Kodim dan kemudian menjabat sebagai Panglima Kodam. Dengan kenaikan pangkatnya menjadi Letnan Jenderal saat ini, tentunya juga membuka kesempatan bai pria kelahiran Magelang, 30 November 1964 untuk menduduki posisi TNI AD I yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Hal ini menjadi sangat krusial lantaran dalam waktu dekat ini KSAD Jenderal TNI Mulyono akan memasuki masa purna tugas dan itu berarti terbuka kesempatan besar bagi siapapun Pati Bintang Tiga TNI AD termasuk Herindra untuk mengisi kekosongan tersebut. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah jabatan KSAD, KSAU, KSAL hingga Panglima TNI mayoritas dari mereka yang mendapat gelar penghargaan Adhi Makayasa.
Dari sejumlah nama-nama mantan pejabat KSAD adalah Jenderal TNI (purn) Moeldoko mantan Panglima TNI tersebut merupakan peraih Adhi Makayasa di Akmil lulusan tahun 1981, kemudian disusul oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mantan Panglima TNI yang sebelumnya juga menjabat sebagai KSAD juga merupakan peraih Adhi Makayasa tahun 1982, kemudian yang saat ini menjabat KSAD Jenderal TNI Mulyono juga merupakan peraih Adhi Makayasa lulusan Akmil tahun 1983.
Dengan kata lain jika dibandingkan dengan Pati TNI AD Bintang Tiga lainnya, jelas disamping leting yang masih terbilang muda yakni 1987, tren yang tengah menjamur saat ini adalah mereka yang tidak hanya berprestasi namun juga memiliki dedikasi dan kesempatan untuk diproyeksikan sebagai pucuk pimpinan di kubu TNI dengan periode waktu yang cukup lama.
Hal tersebut tercermin ketika pengangkatan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang merupakan peraih gelar Adhi Makayasa lulusan AAU 1986, dan KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna yang sama dengan Herindra lulusan tahun 1987 yang juga merupakan peraih Adhi Makayasa lulusan AAU tahun 1987. (SON)