Jakarta, Teritorial.Com -Menjelang Pilkada Serentak 2018, tim Densus 88 Antiteror menyergap 4 terduga teroris dan 3 di antaranya ditembak mati karena melawan. Mereka semua diduga hendak beraksi saat Pilkada 2018. Polri memastikan timnya terus bekerja mengamankan keadaan.
“Saya nggak akan sampaikan detail, tim kami hunting terus memang, tidak berhenti, tidak pernah tidur kami untuk antisipasi keamanan masyarakat, bangsa dan negara,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal saat dihubungi, Minggu, (24/6/2018).
Iqbal juga menjelaskan operasi yang terus dilakukan oleh tim Densus ini semata-mata untuk memastikan Pilkada 2018 berjalan aman dan lancar. Tak hanya terorisme, kejahatan lainnya pun terus diantisipasi oleh Polri dan TNI.
“Kita melakukan upaya maksimum upaya preventif, kita melakukan patroli, kita tunjukkan bahwa kekuatan TNI dan Polri itu ada di mana-mana,” imbuhny
Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror menangkap 4 terduga teroris dalam dua hari di lokasi yang berbeda. Tiga terduga teroris ditembak mati karena melawan petugas.
Penyergapan pertama dilakukan di bawah flyover Jl E Tirtapraja, Pamanukan, Subang,Jumat (22/6). Terduga teroris M berupaya melawan menggunakan pisau. Polisi pun menembak mati teroris tersebut.
Pada Sabtu (23/6), polisi menangkap terduga teroris di dua lokasi di Depok, Jawa Barat. Di lokasi pertama, Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, polisi menembak mati 2 terduga teroris berinisial AS dan AZW.
Di lokasi kedua, gang kontrakan di Kelurahan Mekar Jaya, polisi menangkap 1 terduga teroris berinisial MM. Terduga teroris ini disebut bergabung dalam kelompok JAD Bogor. Ketiga orang itu diduga akan melakukan aksi teror pada hari pencoblosan Pilkada, 27 Juni 2018.