Jakarta, Teritorial.com – Menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji menggantikan Laksamana TNI Ade Supandi. Terkait perihal Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI, Laksamana Siwi menegaskan TNI hanya menunggu perintah.
“Pada intinya kesiapan TNI AL sebelum adanya Koopssusgab ya sudah siap, satuan sudah siap, prajuritnya sudah siap. Kita tinggal melaksanakannya saja. Perintah Panglima TNI kita laksanakan,” ujarnya saat acara pembacaan Memorandum Sertijab KSAL di KRI Surabaya-591 di Kolinlamil, Jakarta Utara, Jumat (25/5/2018).
Menurut dia, Koopssusgab merupakan gabungan tiga pasukan elite dari ketiga angkatan atau matra yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). “Ada 90-an. Iya (90 pasukan) dari tiga angkatan,” ucapnya.
Mengenai pengesahan UU Antiterorisme yang baru disahkan DPR, Siwi menilai, hal itu perlu peraturan teknis di bawahnya seperti Peraturan Presiden (Perpres). “Kalau ada Perpres jadi semakin kuat. Seharusnya ada peraturan pemerintah untuk pelaksanaannya. Untuk doktrin, saya kira doktrin latihan sedang disusun. Tapi intinya TNI AL sangat siap masuk dalam Koopssusgab,” tegasnya.
Terkait dengan teknis pelaksanaan operasi, Siwi mengaku, menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. “Wah saya kira ada yang lebih ahlinya kan ada yang mengatur. Kalau ada perintah ya pasti laksanakan, misalnya Marawi, itu kan langsung digelar, dan sampai sekarang ada operasi tiga negara, trilateral, Indonesia, Malaysia, Filipina,” jelasnya.
Mantan Danjen Akademi TNI ini menambahkan, karena Koopssusgab merupakan gabungan pasukan elite dengan mobilitas yang tinggi maka tempat konsiyeringnya juga mengikuti situasi yang dihadapi. “Dulu kan di Sentul. Saya kira itu, mobilitas yang sangat tinggi, ini kan pasukan khusus, tempatnya konsinyering ya khusus juga. Tergantung situasional. Tergantung yg dihadapi,” ucapnya. (SON)