JAKARTA, Teritorial.com – Brigade Infanteri (Brigif) 4 Marinir/BS Piabung Lampung bekerja sama dengan Universitas Lampung (Unila) akan mengoperasikan penggunaan Perangkat Ukur Murah Muka Air Laut (Pumma) sebagai Sistem Peringatan Dini Tsunami. Perangkat ini telah disosialisasikan oleh Tim Dosen Unila dibawah pimpinan Mona Arif Muda, S.T., M.T saat melaksanakan Audiensi kepada Danbrigif 4 Marinir Kolonel Marinir Nawawi belum lama ini.
“Alat ini akan dioperasikan oleh Unila, sedangkan penempatan dan penjagaan akan dibantu oleh Brigif 4 Marinir. Saat ini dua alat telah siap namun masih menunggu lokasi yang cocok untuk penempatannya,” ujar Dan Brigif.
Perangkat Ukur Murah Muka Air Laut (Pumma) yang merupakan hasil dari tim peneliti Fakultas Tehnik Unila Dr. Ing. Ardian Ulvan dan Dr. Ing. Melvi merupakan sebuah alat pemantau ketinggian muka air laut. Alat ini dapat mengirimkan data ketinggian dan foto secara real time yang kemudian akan ditampilkan pada dashboard (Website) dan information board.
Disamping itu alat ini juga dapat mengirimkan peringatan dini dan menghidupkan alarm saat air laut menyentuh sensor air yang menandakan air sudah mencapai ambang ketinggian kritis. Pumma ini menjadi inovasi sebagai peringatan dini untuk bencana gelombang tinggi/tsunami.
Alat ini terdiri dari perangkat modul surya, solar charge controller, baterai, raspberry PI 4n sensor ketinggian, sensor air, kamera, panel box outdoor, tiang galvanis dashboard dan information board.