Jakarta, Teritorial.com – Melihat perkembangan stratagis diwilayah timur Indonesia, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) bakal membentuk satu skuadron tempur dan skuadron angkut untuk menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia. Kedua skuadron itu nanti akan beroperasi di wilayah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III.
Dalam siaran pers kepada teritorial.com (10/4/2018), Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, pembentukan Koopsau III dan validasi organisasi ini merupakan langkah memperjelas rantai komando dan tanggung jawab satuan. Dengan demikian, terwujud satu kesatuan komando dan interoperability dengan Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Laut (AL) dalam melaksanakan tugas operasi gabungan.
Hal tersebut tentunya akan menjadi trobosan terbaru yang dilakukan TNI AU saat ini, lantaran pembangunan Koopsau III tersebut tentunya akan berdampak pada posisi strategis Indonesia di mata negara tetangga, terutama Australia. “Pembentukan Koopsau III akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Rencananya dibentuk di wilayah timur, yakni di Biak,” kata Yuyu saat menghadiri peringatan HUT Ke-72 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin (9/4/2018).
Mantan Pangkoopsau I ini mengatakan, tidak ada pemindahan skuadron udara pesawat tempur dari wilayah barat dan tengah ke wilayah timur, melainkan akan membentuk skuadron udara baru. Seperti diketahui, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebelumnya mengatakan, untuk mewujudkan pembentukan Koopsau III, maka Mabes TNI harus menyiapkan berbagai sarana prasarana, markas komando, serta fasilitas penunjang lainnya.
Yakin dengan segenap kemampuan yang saat ini dimiliki TNI terutama TNI AU, KSAU berharap rencana tersebut untuk segera terealisasi. “Semoga pembentukan Koopsau III dapat terealisasi secepatnya sehingga akan menambah kekuatan TNI dalam mengawal dan menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Provinsi Papua dan Papua Barat,” katanya. (SON)