JAKARTA, Teritorial.com – Kekuatan Pokok Minimum atau lebih dikenal dengan sebutan Minimum Essential Force (MEF) merupakan proses untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia. sejak dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2007 lalu, MEF dibagi menjadi tiga rencana strategis hingga tahun 2024.
Saat ini TNI sudah memasuki MEF Tahap Ketiga (MEF III) tahun 2020-2024 dengan arahan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menurut Jubir Kemhan Dahnil Anzar Simanjuntak “Beliau (Menhan Prabowo) saat ini sedang fokus untuk memperkuat semua matra TNI dengan pembelian Kapal Perang, Pesawat tempur, radar dan peluru senapan yang saat ini masih belum memenuhi kebutuhan prajurit di lapangan. Data kami saat ini kebutuhan di lapangan mencapai 1 Miliar butir peluru sedangkan Pindad hanya bisa memenuhi 450 ribu butir saja”
Dahnil menyebut Prabowo akan mendorong pihak swasta untuk masuk dalam lingkar industri peluru. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk merevitalitasi industri dalam negeri.
Untuk Kapal perang tidak dipungkiri lagi nama Frigate Iver Huitfeldt dari Denmark merupakan calon terkuat kapal perang masa depan TNI AL.
Kapal berbobot hampir 6.000 ton ini akan menjadi kapal perang terbesar yang akan dioperasikan TNI AL. Dengan persenjataan Kanon Otomelara 76 mm, rudal anti pesawat ESSM dan SM 2 serta rudal anti kapal Harpoon membuat kapal raksasa ini terlihat tangguh.
Sedangkan untuk pesawat tempur saat ini PR besar Kemhan adalah menyelesaikan pembelian 11 unit Su 35 senilai 1,14 Miliar USD yang kontraknya sudah ditandatangani pada tahun 2018 lalu dan kedua adalah memproses pembelian jet tempur F 16 Viper yang saat ini sudah dalam proses Request For Information (RFI) ke pihak pabrikanya, Lockheed Martin, Amerika Serikat.