Jakarta, Teritorial.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Letnan Jenderal (Letjen) Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Melepas jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Doni menggantikan Laksamana Muda (Purn) Willem Rapangile.
Di dunia militer, karier dan prestasi Letjen Doni tergolong gemilang. Berbagai posisi strategis pernah didudukinya. Prestasinya di bidang militer pun diakui banyak kalangan, termasuk ketika dia berhasil memimpin operasi pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak di Somalia, beberapa waktu lalu.
Dikutip dari dari berbagai sumber Rabu karier pertama Doni di militer langsung di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 1986 sampai 1998. Selama di Kopassus, dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh, dan daerah lain, terutama yang dilanda konflik.
Pada 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri itu ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian, dia ditarik ke Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hingga 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.
Pada 2005 sampai 2006, Doni ditugaskan di Aceh. Setelah satu tahun bertugas di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta dan bergabung kembali Paspampres. Pada 2006, pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963 itu dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk bertugas di Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
Salah satu program pria berusia 55 tahun yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar itu adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulsel, termasuk di sekitar Bandar Hasanuddin.
Setelah di Makassar Doni di promosikan menjadi Komandan Grup A Paspampres hingga 2010. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Indonesia itu ia sudah mengikuti kunjungan presiden ke 27 negara di dunia.
Setelah di Paspamres, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Komandan Korem (Danrem) 061 Surya Kencana Bogor. Hanya beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diberi kepercayaan menjadi Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus.
Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somali. Atas keberhasilan itu, pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal.
Pada April 2012, Doni mengikuti Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Setelah selesai pendidikan di Lemhannas, Doni langsung dipromosikan menjadi Komandan Paspampres (Danpaspampres).
Sekitar dua tahun kemudian, Doni pindah lagi ke komunitas asalnya di militer, yakni Kopassus. Kali ini, dia jadi orang nomor satu di satuan khusus TNI itu, yakni menjadi Danjen Kopassus. Posisi itu dijabatnya sekitar satu tahun, yakni pada 2014 hingga 2015.
Ketika memimpin pasukan khusus itu, Doni menorehkan sejarah baru dengan menjadikan para prajurit lebih humanis. Dia menerapkan konsep 3S di Kopassus, yakni senyum, sapa, dan salam. Doni ingin mengubah citra Kopassus di mata masyarakat sebagai pasukan yang tidak hanya piawai dalam menjalankan tugas berat dari negara, terutama dalam memberantas terorisme, tetapi juga bisa ramah kepada masyarakat.
Setelah di Kopassus, karier militer Doni berlanjut di Maluku. Pada 2015-2017 dia dipercaya menjadi Panglima Kodam (Pangdam) XVI/Pattimura. Di tempat ini pun Doni kembali menorehkan sejarah. Hobi penghijauan Doni disalurkan dengan membuat Program Emas Hijau dan Emas Biru. Pada program itu, Doni bersama jajaran Pangdam Pattimura ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan hasil bumi di hutan dan di laut.
Setelah itu di Maluku, Doni ditunjuk menjadi Pangdam III/Siliwangi (2017-2018), kemudian menjadi Sekjen Wantannas (2018-2019). Kini, Presiden Jokowi memercayakan Doni untuk mengisi jabatan Kepala BNPB, tentu dengan melihat kerja keras dan berbagai prestasi jenderal bintang tiga itu. Presiden tentu yakin Doni mampu melakukan koordinasi dalam penanggulangan bencana yang kerap terjadi di Indonesia.