Menteri Pertahanan Sjafrie Bahas Penguatan Alutsista TNI Dalam Rapim Kemenhan

0

Jakarta, Teritorial.com – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin beserta jajarannya membahas rencana penguatan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan yang digelar secara daring, Kamis (16/01/2025).

“Alutsista, yang jelas ketika bicara alutsista kan ini menjadi salah satu prioritas ya,” kata Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang saat jumpa pers setelah rapat terbatas di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat.

Menurut Frega, penguatan alutsista merupakan salah satu upaya memperkuat pertahanan militer. Hal tersebut selaras dengan perintah Presiden Prabowo Subianto kepada Kemenhan untuk membuat postur ideal bagi TNI agar dapat menjaga kedaulatan negara.

Untuk mendukung hal tersebut, Frega mengatakan alutsista yang digunakan harus relevan dengan kebutuhan TNI, seperti daya tahan di medan perang, fungsi, pemeliharaan, dan tata cara penggunaan.

Frega melanjutkan dalam rapat tersebut jajaran Kemenhan juga membicarakan jenis alutsista yang harus dimiliki TNI AD dalam menjalankan operasi militer seperti di Papua.

Tidak hanya itu, penguatan pertahanan laut juga menjadi salah satu yang dibahas Menhan Sjafrie dalam rapat tersebut.

“Kita sebagai negara kepulauan diproyeksikan untuk memperkuat kapal-kapal perang kita, fregat, kemudian juga tentunya kapal selam, dan sensoring, termasuk juga dengan misil, kemudian peluru,” kata Frega.

Dari segi pertahanan udara, pihak Kemenhan juga mencanangkan penguatan alutsista, dari mulai pesawat tempur, pesawat angkut hingga rudal sensorik.

“Dan tidak lupa terkait dengan masalah alutsista siber, itu yang sempat dibahas,” tambahnya.

Kendati demikian, Frega tidak menjelaskan jenis alutsista yang rencananya dibeli Kemenhan untuk TNI. Dia juga tidak merinci besaran anggaran yang digelontorkan untuk pengadaan alutsista itu.

Dengan memperkuat alutsista, Frega yakin Indonesia akan semakin tahan dari ancaman serangan negara lain.

“Kalau kita postur pertahanannya lemah, tentunya kita akan sulit untuk menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa,” ujarnya.

Share.

Comments are closed.