Militer Indonesia Semakin Disegani Kerana Empat Senjata Ini!

0

Jakarta, Teritorial.com – Kekuatan militer Indonesia kini tak lagi dapat dipandang sebelah mata, hal tersebut diayakini bahwa Indonsia yang dahulu mengalami sejarah pahit saat diembargo persenjataan oleh Amerika Srikat (AS) belakangan ini perlahan pulih dengan menunjukan geliat kemajuan alutsista yang cukup signifikan diantara negara Asia Tenggara lainnya.

Kebijakan difersivikasi alutsista dengan tidak hanya mengandalkan dari satu produsen saja, ditambah dengan pengembangan industri pertahanan dalam negeri, sekarang ini Indonesia sudah mampu memproduksi senjatan buatan sendiri hingga diekspor ke negara lain seperti Singapura, Thailand, Filiphina.

Selain senjata buatan sendiri, Indonesia juga melengkapi alutsista militernya dengan senjata yang didatangkan baik dari AS, Rusia, Brasil, maupun Korea Selatan. Berikut beberapa senjata-senjata canggih milik Indonesia:

1. Kapal selam KRI Nagapasa-403

Pertama ada kapal selam milik TNI AL yang datang dari Korea Selatan Kapal selam KRI Nagapasa-403. Kapal selam ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan 21 knot di bawah air mampu berlayar lebih dari 50 hari dan menampung 40 kru. Kapal selam ini juga dipersenjatai torpedo dengan fasilitas delapan buah tabung peluncur.

Kapal selam DSME209 produksi DSME ini merupakan kapal selam teknologi tempur terbaru. Dilengkapi dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali antikapal permukaan yang merupakan modernisasi armada kapal selam TNI Angkatan Laut. KRI Nagapasa-403 merupakan kapal selam kelas 209/1400 pertama dari tiga buah kapal selam sejenis yang dibangun di Korea Selatan dan Indonesia.

Hercules C-130

Pesawat Hercules C-130 terbaru tiba di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh di Malang pada Senin (28/8). Kedatangan pesawat angkut berat C-130 menambah jumlah Hercules yang dipunyai TNI Angkatan Udara menghuni Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abd Saleh. Keunggulan C-130 antara lain terbukti dari kemampuan operasi mulai dari dukungan Logistik, pasukan, kemanusiaan dan dukungan operasi lainnya.

Pasukan khusus TNI atau pasukan pemukul reaksi cepat dapat langsung diterjunkan ke sasaran dengan pesawat angkut yang sudah melegenda ini. Penempatan C-130 di Malang karena Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh sudah mempunyai peralatan komplet perawatan Hercules C-130 yang menjadi pangkalan induk.

Raytheon AGM-65K2

Raytheon AGM-65K2 adalah salah satu rudal andalan Indonesia yang dipasang pada pesawat tempur F-16. Rudal ini memiliki diameter 300 mm dan panjang 2,49 meter. Jika digunakan dalam keadaan baik, rudal Raytheon bisa menempuh jarak tembak hingga 24 kilometer. Raytheon sendiri memiliki kecepatan hingga 1.100 km per jam. Jadi bisa dibayangkan betapa cepatnya rudal ini bergerak sebelum akhirnya mengenai sasaran.

Raytheon AGM-65K2 diproduksi oleh Amerika dan telah digunakan oleh 30 negara di dunia. Hingga sekarang produksi rudal ini sudah mencapai 70.000 unit sejak pertama kali dibuat di tahun 1972. Rudal ini menjadi senjata andalan Indonesia yang dioperasikan oleh Skadron Udara bersama 10 unit F-16 serta 24 F-16 C/D.

4. Rudal RBS-15 MK3

RBS-15 MK3 adalah salah satu rudal multi platform yang sangat hebat hingga saat ini. Ruda ini bisa dipasang di truk, pesawat tempur hingga kepal perang. Untuk RBS-15 MK3 ini Indonesia memasangnya pada Kapal Cepat Rudal atau KCR dengan nama Klewang. Hingga saat ini Indonesia telah memiliki 4 unit peluncur rudal RBS-15 MK3 yang bisa membuat negara tetangga ketar-ketir.

Rudal RBS-15 MK3 memiliki panjang hingga 4,35 meter dengan wingspan 1,4 meter. Berat satu rudal bisa mencapai 800 kg dan jarak tempuhnya 200 kilometer. Kecepatan rudal ini lumayan tinggi hingga akan mengenai sasaran dalam jangka waktu yang sangat singkat. RBS-15 MK3 adalah rudal hebat milik Jerman yang nyaris dipakai oleh banyak negara di Eropa seperti Swedia dan Polandia. (SON)

Share.

Comments are closed.