Surabaya, Teritorial.com — Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menerima brevet kehormatan Hiu Kencana yang disematkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali selaku Inspektur Upacara sekaligus diangkat sebagai warga kehormatan Korps Hiu Kencana di Dermaga Madura, Koarmada II Surabaya, pada Sabtu (02/03).
Selain Panglima TNI, brevet kehormatan juga disematkan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Dadi Hartanto, M.Tr.Han., M.Tr.Opsla., Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Agus Hariadi, M.Han., Dankodiklatal Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr.Han., Panglima Komando Armada II Laksdya TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., CHRMP., Panglima Komando Armada III Laksda TNI Hersan, S.H., M.Si., M.Tr.Opsla. Turut onboard di KRI Alugoro-405 KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA.
Sebelum pelaksanaan penyematan brevet, kegiatan diawali dengan meninjau fasilitas di KRI I Gusti Ngurah Rai-332 (KRI GNR-332) dan menerima penjelasan singkat Pusat In PIT KRI Kelas REM. Kemudian Panglima TNI dan Pejabat yang akan disemat menerima Safety Brief dan Medical Checkup di Conference Room KRI GNR-332.
Kemudian Panglima TNI dan pejabat berpindah ke KRI Alugoro-405 untuk dilanjutkan dengan penyematan Brevet Hiu Kencana di dalam KRI Alugoro-405 yang berlayar di sekitar Selat Madura. Dalam rangkaian penyematan, Panglima TNI beserta rombongan menyaksikan demonstrasi pembebasan sandera dan Visit Board Search and Seizure (VBSS) dengan menggunakan teknik fast rope dan KRI Soputan-923 sebagai kapal sasaran oleh prajurit Kopaska.
Dengan penyematan ini, para pejabat yang disematkan brevet tersebut resmi menjadi bagian warga kehormatan dari Korps Hiu Kencana, sebuah satuan khusus TNI AL yang bertugas mengoperasikan kapal selam.
Adapun penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan dari TNI AL, kepada mereka yang berpartisipasi memajukan pengembangan kapal selam, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Brevet Hiu Kencana merupakan simbol pengakuan terhadap profesionalisme prajurit kapal selam, dalam taktik dan teknik peperangan bawah permukaan laut. Dimana untuk menjadi personel pengawak kapal selam memerlukan berbagai kriteria khusus yang harus dipenuhi, baik dari aspek fisik, kesehatan, kejiwaan dan kesamaptaan jasmani serta mampu bekerja sama sebagai team work yang solid.
Satuan kapal selam TNI AL secara resmi dibentuk pada 12 September 1959. Satuan kapal selam TNI AL memiliki tradisi pengangkatan sebagai warga kehormatan kapal selam kepada putra-putri bangsa yang dinilai berjasa dalam mendukung pembinaan kapal selam sebagai salah satu senjata strategis dalam sistem senjata armada terpadu (SSAT). Tradisi tersebut hingga saat ini masih dipertahankan dan telah banyak para tokoh putra bangsa yang menjadi warga kehormatan.