Panglima TNI: Waspada Ancaman Asimetris

0
Jakarta, Teritorial.com –  Serah Terima Jabatan TNI dari Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 9 Desember 2017 di lapangan Apel B III Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Acara yang berlangsung dengan hikmat, terlihat barisan prajurit TNI yang sudah bersiap sejak pagi hari. Saat acara berlangsung seluruh tamu undangan Sempat dikejutkan dengan atraksi dua sukradron pesawat tempur F16 yang melintas tepat diatas lapangan upacara, kemudian  disusul dengan rombongan 6 pesawat tempur Sukhoi SU-27.
Sesaat setelah posesi penerimaan tongkat komando Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo, Hadi mengucapkan rasa terima kasihnya yang sebesar benarnya kepada negara atas tugas yang diamanahkan kepadanya.
“Melengkapi ungkapan syukur ini, atas nama pribadi dan keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga, negara, pemerintah, dan rakyat Indonesia atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya untuk mengemban tugas dan amanah melanjutkan kepemimpinan sebagai Panglima TNI,” kata saat menyampaikan amanah kepada seluruh jajaran TNI dimanapun berada.
Sebagai panglima TNI, Hadi menegaskan TNI akan tetap berjalan pada koridor kebijakan umum pembangunan kekuatan pokok minimum. Hal ini sesuai dengan rencana strategis TNI. Disamping itu, Perwira TNI lulusan Akademi Militer Angkatan Udara tahin 1986 itu juga mengingatkan bahwa panglima tertinggi TNI adalah hukum, dan ketaatan terhadap hukum merupakan amanah serta ketetapan yang harus dipegang teguh oleh prajurit TNI. 
Dia tak lupa berterima kasih dan memberikan penghargaan kepada Jenderal Gatot atas segala upaya yang dilakukan untuk TNI.”Serta melanjutkan program kerja yang telah dirintis oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,” katanya.
“Selaku penerus kepemimpinan dan atas nama segenap prajurit serta ASN TNI, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Jenderal TNI Gatot Nurmantyo atas segala pemikiran dan usaha untuk menjadikan TNI lebih maju, andal, profesional, solid, militan, dan dicintai oleh rakyat,” jelasnya.
Prespektif pertahanan dan keamanan kedepannya juga tidak luput dari perhatian Panglima TNI Hadi. TNI ke depan diharuskan lebih tanggap, sigap serta memahami berbagai bentuk ancaman yang muncul terutama bahaya ancaman Asimetris. “Tugas TNI pastinya akan terasa lebih berat dimana ancaman tidak lagi bersifat simetris namun juga Asimetris, proxy, dan hybrida”. ujar Hadi
“hal yang perlu dicermati kedepannya adalah dampak terhadap tatanan Dunia baru,  Terorisme, Perang Siber,  kemajuan Cina,  the rise of China serta penguatan terhadap keamanan Di Laut perbatasan”.
Sebagai komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI,  Hadi  menegaskan  bahwa pemberantasan terhadap bentuk  kejahatan  seperti illegal fishing, perdagangan Manusia, penyelundupan senjata,  Narkoba,  dan apapun bentuk ancaman Asimetris lainnya tidak luput dari perhatian TNI.

Sebagai penutup, TNI akan bersikap netral jelang tahun politik saat Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. “Kami bersama-sama dengan komponen lainnya, dengan Polri, akan menjaga seperti yang Jenderal Gatot (mantan Panglima TNI) sampaikan pada waktu di Akpol. Kita akan netral terhadap jalannya pemilihan,” kata Hadi di saat pelantikannya sebagai Panglima TNI di Istana Negara Jakarta, Jumat, (8/12).

“Kita juga akan melakukan kegiatan bersama-sama polisi. Kita solid dengan polisi untuk menjaga jalannya pesta demokrasi ini. Dengan begitu, netralitas akan kita jaga di atas segala-segalanya,” ucap dia. (SON). 

Share.

Comments are closed.