Jakarta, Teritorial.com – Pameran pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2025, menarik pelaku industri dalam negeri maupun luar negeri. Tak heran pameran diikuti oleh 55 negara dan 1.180 peserta. Baginya, momentum ini menjadi menjadi wadah strategis untuk mempererat diplomasi pertahanan dan membuka peluang besar dalam pengembangan industri militer, baik dari sisi teknologi, investasi, maupun perdagangan dari sektor pertahanan, kedirgantaraan, dan kemaritiman.
Hal tersebut diungkapkan disampaikan oleh perusahaan industri pertahanan Indonesia milik BUMN, PT. Pindad telah berpartisipasi selama dua dekade di ajang Indo Defence. Corporate Secretary PT. Pindad, Danurani Dyah Pertiwi mengaku Indo Defence sangat penting karena menjadi ajang strategis memperkuat eksistensi industri pertahanan nasional, membuka peluang kerjasama dan momen tepat untuk meluncurkan kendaraan taktis terbaru mereka, MV3.
Peluncuran dilakukan langsung di hadapan Presiden Republik Indonesia, sekaligus menjadi ajang peresmian secara resmi kendaraan tersebut.
“Peluncuran MV3 dilakukan langsung di depan Presiden. Selain itu, kami juga melakukan penandatanganan MoU dengan mitra-mitra strategis yang sudah direncanakan sebelumnya,” ujarnya.
Danurani juga mengatakan bahwa Indo Defence membuka peluang kerja sama dengan pihak luar negeri maupun dalam negeri, termasuk untuk memperkuat rantai pasok industri pertahanan nasional.
“Impact-nya besar, karena kami bisa menjajaki kerja sama baru, baik dari dalam maupun luar negeri. Potensinya juga bisa mendukung penguatan supply chain di kami,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, partisipan dari negara lain pun turut mengungkapkan pentingnya kehadiran mereka di ajang ini, terutama dalam menjalin hubungan dagang dan diplomatik.
“Pasar Indonesia sangat penting bagi kami. Kami melihat potensi besar di sini dan ingin mengembangkan bisnis kami bersama kekuatan Indonesia,” ujar Benjamin Espana, Business Defense Manager UNAC, ucap perusahaan asal Prancis tersebut saat ditemui di pameran, Rabu (12/6).
Menurutnya, pameran ini tak hanya menjadi ajang promosi produk dan teknologi pertahanan, tetapi juga menjadi jembatan untuk mempererat kemitraan antara Prancis dan Indonesia dan memberikan manfaat strategis bagi pemerintah Prancis.
“Kemitraan antara Prancis dan Indonesia sangat penting. Bahkan, Presiden Prabowo dijadwalkan akan datang ke Prancis pada Hari Nasional kami. Itu menunjukkan betapa pentingnya hubungan ini bagi kedua negara,” tambah Benjamin.
Meskipun ini merupakan keikutsertaan pertama mereka dalam Indo Defence, perusahaan tersebut mengaku menaruh harapan besar. Mereka melihat peluang untuk memperluas jaringan di Asia Tenggara, termasuk ke Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
“Ini pengalaman pertama kami di Indo Defence, dan kami sangat antusias. Harapannya, kami bisa kembali lagi tahun depan,” katanya.
Pameran pertahanan ini tak sekadar ajang unjuk teknologi. Bagi ISR (Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance), perusahaan asal Amerika Serikat , keikutsertaannya menjadi momentum penting untuk memperluas kerja sama strategis di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
“Bagi kami, acara ini penting karena memungkinkan kami memasarkan kemampuan integrasi ISR (Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) ke berbagai organisasi,” ungkap Raymond Corrigan, Director of Business Development Integrated Surveillance and Defense (ISD).
Mereka tak hanya membidik peluang kerja sama dengan TNI dan instansi pemerintah Indonesia, tetapi juga membuka pintu komunikasi dengan delegasi negara lain. “Kami berharap bisa membangun hubungan baru, baik dengan negara-negara lain maupun perusahaan-perusahaan yang bisa diajak bermitra di masa depan,” kata Raymond.
Sementara, perusahaan senjata asal Turki, Sarsilmaz, menyatakan komitmennya untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia lewat penyediaan senjata api berkualitas tinggi. Hal itu disampaikan Murat Yetim, perwakilan dari Departemen Pembelian Sarsilmaz, saat ditemui di sela pameran industri pertahanan.
Partisipasi Sarsilmaz di Indonesia ternyata bukan yang pertama. Mereka telah mengikuti berbagai pameran industri pertahanan di Tanah Air. Murad menyebut, selama itu pula hubungan dengan mitra lokal semakin erat.
“Kami sudah menemukan mitra yang baik di sini, dan saat ini sedang membangun kerja sama jangka panjang. Kami juga menjalin komunikasi dengan beberapa pihak di pemerintahan,” jelasnya.