Jakarta, Teritorial.Com – Pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (AU) melakukan gladi bersih atraksi udara (flypast) sebelum tampil di upacara pengibaran bendera di Istana Negara pada HUT ke-74 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019. Aksi flypast yang akan dipertunjukkan TNI AU ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-74 Republik Indonesia.
TNI AU telah menyiapkan 19 pesawat tempur jenis F-16 dan pesawat T-50i. Nantinya 14 pesawat akan tampil di aksi flypast, sedangkan 5 lainnya dijadikan cadangan. Rencananya, pesawat TNI AU akan melintas di langit Istana Negara pada pukul 10.30 WIB. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Fajar Adriyanto, menyebutkan dalam aksi flypast ini ada dua hal yang mempengaruhi bagus tidaknya bentuk formasi pesawat. Pertama yakni bentuknya harus sesuai dengan harapan awal. “Yang pertama harus bagus, sesuai dengan bentuk yang diharapkan,” ucap perwira tinggi lulusan AAU tahun 1992 tersebut.
Selain menitikberatkan pada manuver dan ketangkasan penerbang, hal yang menjadi perhatian selanjutnya adalah time offer target (TOT). TOT inilah yang menentukan dalam ketepatan waktu yang ditentukan. “Jadi kalau kecepetan juga jelek, (terlalu) kebelakang juga jelek, nah ini hitungannya adalah second,” Jelas Mantan Danlanud Manuhua.
Sebagai pilot penerbang F-16, secara teknis Kadispenau menjelaskan bahwa Saat aksi flypast nanti, akan ada petugas yang memberikan aba-aba dari bawah, sehingga pilot pesawat bisa menyesuaikan kecepatan untuk membentuk formasi yang diinginkan. “Jadi dimimnta poleh petugas di upacara di bawa nanti namanya flat director yang akan mengarahkan TOT tencanakan jam 10.30 lewat sekian detik, maju lagu dua detik atau tiga detik. tantangannya disitu,” Tegasnya.
“Aksi flypast tentunya bukanlah aksi yang mudah, terlebih dengan daerah wilayah udara istana negara berada di jantung Ibukota Jakarta yang banyak berdiri gedung-gedung menjulang. Namun kami berharap dengan tingkat kepercayaan yang tinggi ditambah dengan kemampuan dan pengalaman sebagai pilot pesawat tempur, maka kami berharap aksi flypast dimana kami dituntut untuk harus terbang dengan ketinggian rendah bukanlah menjadi hambatan,” Pungkasnya.
Adapun untuk aksi tersebut mendapat dukungan dari 2 pesawat Hercules dari Lanud Abdurahman Saleh Malang yang membawa Ground Crew dan perlengkapan pesawat. Adapun khusus untuk aksi flypast nantinya mendapat dukungan dari squadron udara 31 Halim Perdana Kusuma, squadron 32 Lanud Abdurahman Saleh, dan Squadron 33 Lanud Hasanuddin.