JAKARTA, Teritorial.com – Dua pesawat udara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) jenis Patroli Maritim CN235 P-8305 dan Cassa P-8203 melaksanakan patroli udara sekitar perairan Pontianak Kalimantan Barat membantu Search and Rescue (SAR) gabungan untuk mendeteksi keberadaan kapal-kapal yang dinyatakan hilang dan tenggelam akibat cuaca buruk yang terjadi pada tanggal 13 Juli yang lalu. Selasa (20/7)
Kedua pesawat udara TNI AL merupakan jenis intai maritim yang mampu mendeteksi keberadaan kapal-kapal yang dicari dari atas, apabila menemukan benda-benda yang diperkirakan kapal akan segera melaporkan ke KRI terdekat yang sedang melaksanakan SAR. TNI AL sejak tergabung dalam SAR pada tanggal 13 Juli yang lalu hingga sekarang telah mengerahkan 3 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), 2 Pesawat Udara patrol maritime dan sejumlah Kapal Angkatan Laut (KAL) serta ratusan personel untuk mencari 17 Kapal Motor nelayan yang tenggelam di perairan Pontianak.
Ketiga KRI yang dikerahkan yakni, KRI Kerambit-627, KRI Celurit-641, dan KRI Usman Harun-359, Pesawat udara CN235 P-8305 dan Cassa MPA P-8203, sementara KAL yakni, Lemukutan dan KAL Sambas. Disamping itu juga diterjunkan Patkamla Kakap, Patkamla Mempawah dan Patkamla Sei Rengas serta Sea Rider dengan jumlah personel lebih kurang 300 orang. Tim SAR TNI AL dari Lantamal XII Pontianak terus melanjutkan Operasi SAR yang dikoordinir oleh Komandan Lantamal XII Pontianak Brigjen TNI (Mar) Andi Rukman.
17 kapal yang menurut informasi mengalami musibah tersebut terdiri dari 14 kapal Nelayan, 2 Tugboat dan 1 Yacht dilaporkan hilang, terdampar hingga tenggelam. Diperkirakan terdapat 138 Orang yang berada di dalam 17 Kapal nahas tersebut.
Tim SAR TNI AL yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan Pencarian dan Pertolongan 17 Kapal tenggelam berhasil menemukan 6 korban di Perairan Kalbar. Selasa (20/7) Korban selamat bernama Aris (27) Asal Pontianak dan Maulana (20) asal Sungai Kakap, keduanya merupakan ABK KM. Kawan Lama 999 yang ditemukan Tim SAR TNI AL dalam keadaan selamat dan langsung diberikan pertolongan pertama di atas KRI Kerambit-627. Sedangkan 4 korban lainnya telah meninggal dunia diserahkan ke Posko SAR Gabungan untuk proses lebih lanjut.
Reaksi cepat jajaran Koarmada I ini merupakan tindak lanjut instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., kepada jajarannya TNI AL supaya memaksimalkan kembali pencarian dan pertolongan korban dalam mendukung operasi SAR Gabungan yang digelar oleh Basarnas, dengan mengerahkan potensi yang dimiliki TNI AL, baik personel maupun alutsista.