Jakarta,Teritorial.com – Menepis isu soal bubarnya proyek joint development pesawat tempur generasi 4.5 KFX/IFX. Duta Besar (Dubes) Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-beom mengklarifikas jika proyek kerja sama tersebut terus berlanjut dan tidak mengalami masalah apapu.
Dari keterangan pers kepada teritorial.com, perwakilan negeri gingseng tersebut mengungkapkan bahwa KFX/IFX adalah proyek kerja sama jangka panjang antarpemerintah yang telah berlangsung dengan cukup lancar. Kendati dihadapkan sejumlah permasalah, namun sejauh ini kedua pihak Indonesia dan Korsel tetap akan melanjutkan hingga rampung.
Pemerintah Korsel memiliki hubungan yang dekat dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia, Ryamizard Ryacudu, dan terus berkonsultasi dalam pengembangan proyek pesawat tempur KFX/IFX yang bisa mengakomodasi kemampuan siluman, atau tak terdeteksi oleh radar itu.
“Sejauh yang nya tahu, keseluruhan presentasi berjalan dengan baik dan saya belum mendengar adanya keputusan resmi terkait pengunduran diri dari proyek yang sedang berlangsung ini,” kata Kim dalam sesi wawancara khusus di Kedutaan Besar Korsel, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Kamis (19/42018) .
Sembari menegaskan kepada seluruh awak media yang hadir, Proyek KFX/IFX adalah proyek kerja sama jangka panjang antara Korsel dengan Indonesia untuk membangun kemandirian industri pertahanan di tengah keberadaan negara-negara besar dalam laju pengembangan alat utama sistem persenjataan dunia.
Pesawat tempur yang mempunyai rentang spesifikasi teknis di antara generasi 4 dan 5 tersebut pertama kali ditawarkan oleh pemerintah Korsel ke Indonesia pada 2010. Kerja sama tersebut dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu Fase Pengembangan Teknologi, Fase Pengembangan Mesin dan Manufaktur, dan Fase Pengembangan Produksi.
Indonesia dan Korea Selatan pada Januari 2016 menandatangani perjanjian senilai 1,3 miliar dolar AS untuk pengembangan jet tempur baru. Berdasarkan atas perjanjian itu, yang ditandatangani dengan Korea Aerospace Industries (KAI), Kementerian Pertahanan Indonesia akan menanam sekitar 1,6 triliun won (Rp13 triliun) dalam program Korea – Indonesia Fighter Experimental (KFX/IFX). “Kami harap proyek ini dapat dilaksanakan tanpa hambatan,” kata Dubes Kim. (SON)