Jakarta, Teritorial.Com – Keberhasilan dalam mengembangkan amunisi dengan teknologi persenjataan mukhtahir yakni Smart Bomb Guidance Kit yang menjadi kemampuan khusus bagi bom P-250L dan Bom P-100L membuat salah satu perusahaan produsen alutsista swasta dalam negeri PT Sari Bahari mendapat Type Certificate (TC) dari Pusat Kelaikan (Puslaik) Kementerian Pertahanan RI. Penyerahan Type Certificate dilaksanakan di Puslaik Baranahan Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Selasa (30/7).
TC adalah bentuk kepercayaan dan sertifikasi atas barang, kemampuan dan fasilitas produksi dari para stakeholders dalam memenuhi standar kelaikan militer dari Kementerian Pertahanan RI terhadap bom P-100L dan P-250 L merupakan hasil rekayasa anak bangsa. Dimana proses rancang bangun dan desain dilakukan oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) dan PT.Sari Bahari, untuk pembuatan casing oleh PT.Sari Bahari dan pengisian explosive oleh PT.Dahana Persero.
Atas persetujuan Kementerian Pertahanan RI, sejak 2005, perusahaan produsen alutsista yang bermarkas di Kota Malang Jawa Timur ini dipercaya menjadi salah satu mitra pemasok senjata bagi TNI terutama TNI Angkatan Udara. Keberhasilan dalam Transfer of Technology membuat bom P-250L dan Bom P-100L saat masuk dalam jajaran amunisi andalan pesawat jet tempur buatan Rusia Sukhoi Su-27/30 Mk milik TNI AU.
Direktur PT.Sari Bahari, Ir. Ricky Egam merasa bahwa pemberian TC ini adalah bentuk kepercayaan yang harus dijaga untuk semakin menjadi motivasi dalam meningkatkan kualitas produksi. Kedepannya PT.Sari Bahari berharap kepemilikan terhadap TC semakin menumbuhkan kepercayaan serta komitmen pemerintah dalam menggunakan produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan tugas pokok TNI. “Terlebih untuk saat ini Skema PDN (Pinjaman Dalam Negeri) yang diarahkan langsung untuk industri pertahanan dalam negeri bisa menjadi cara terbaik bagi pemerintahan dalam hal pengadaan alutsista dalam negeri,” Ujar Dirut PT Sari Bahari Ricky Egam.
“Pemberian TC atas produk alutsista unggulan yang kami buat tentunya merupakan capaian dan bentuk kepercayaan serta motivasi yang diberikan oleh pemerintah dalam hal ini Kemhan yang telah mempercayai kualitas dari bom P-250L dan Bom P-100L hasil kerjasama perusahaan kami dengan PT.Dahana Persero sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap pengisian bahan peledak atau explosive dari jenis bom tersebut.” tambahnya.
Dengan penguasaan teknologi yang dimiliki PT.Sari Bahari seperti sekarang ini, wajar jika kedepannya Ricky Egam berharap produk buatan perusahaannya tersebut dapat bersaing dengan produk industri pertahanan buatan negara lain. “Dengan bentuk kepercaya yang telah diberikan Kemhan terhadap kami, sebagai perusahaan produsen alutsista swasta dalam negeri Sari Bahari tetap pada komitmen awal untuk terus berpartisipasi untuk mengambil bagian daripada upaya menjaga kedaulatan negara Indonesia,” terangnya.
Managing Director PT.Sari Bahari Putra Prathama Nugraha M.Si (Han) menjelaskan bahwa hingga tergabungnya dalam keanggotaan Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas), PT Sari Bahari terus melakukan inovasi-inovasi terbaru mengikuti perkembangan tekonologi alutsista di dunia. Dalam waktu kurang lebih sepuluh tahun saja PT.Sari Bahari berhasil memproduksi Bom P 100 – 120/practice/live, Warhead Practice Cal. 2,75″ PSB Smokey, Container Motor Rocket Cal. 2,75″.
“Untuk diketahui bahwa sebelumnya, PT.Sari Bahari juga mendaptakan alih teknologi Flare PIK-50, Roket S8 Kom dan juga Artillery Rocket Grad 122 mm dari Armaco JSC, Bulgaria. Sebagai nilai keunggulan dibanding perusahaan sejenis lainnya. Kami memproduksi dua macam bom yakni bom latih untuk latihan tanpa bahan pelekada dan live bom atau bom sungguhan yang telah berisi bahan peledak,” jelas Putra.
Alumnus Universitas Pertahanan tersebut selanjutnya menegaskan bahwa belakangan ini PT.Sari Bahari berhasil menyempurkan teknologi rudal Petir generasi terbaru yang sanggup mencapai kecepatan 260 km per jam dengan jarak jangkau 45 km. Dan lewat inovasi terbaru, Petir generasi ketiga belum lama ini telah dilakukan uji fungsi di Lanud Gorda Desa Lamaran Serang, Banten. Dengan perhitungan yang matang ditambah kesiapan inovasi teknologi yang terus meningkat, rudal petir generasi ketiga milik PT.Sari Bahari tersebut diharapkan mampu menjadi salah komponen utama sistem persenjataan udara yang masuk dalam modernisasi alutsista Indonesia.