Sederet Jenderal Peraih Adhi Makayasa di Akademi Militer

0

Jenderal (HOR.) TNI (Purn.) Susilo Bambang Yudhoyono merupakan putra terbaik yang dimiliki Indonesia. Selama dua periode menjadi Presiden Republik Indonesia. Sebelum terjun ke dunia politik SBY adalah seorang prajurit yang berprestasi, ini dibuktikan pada 1973, dia lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan penghargaan Adhi Makayasa sebagai murid lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual. Karir di dunia militer tidak perlu diragukan, Lulusan Master of Art (M.A.) dari Management Webster University Missouri ini juga meniti karier di Kasdam Jaya (1996), dan Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda. Pada tahun 1997, ia diangkat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal. Dia pensiun dari kemiliteran pada 1 April 2001 oleh karena pengangkatannya sebagai menteri era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo adalah mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (2015-2017). Sebelumnya, Gatot merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 yang mulai menjabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman. Ia sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir. Pada bulan Juni 2015, ia diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna baktinya. Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada bulan November 2016.

Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Karena karir militernya yang cermelang mengantarkan dirinya menjadi Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Moeldoko juga alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa. Selama karier militernya, Moeldoko juga banyak memperoleh tanda jasa yaitu Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista.

Jenderal TNI (Purn.) Budiman adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-29, dia menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang diangkat menjadi Panglima TNI. Dia berasal dari Korps Zeni. Jenderal Budiman merupakan lulusan terbaik Akabri tahun 1978 dan penerima Adhi Makayasa. Dia lulus dari Seskoad tahun 1994 dan Sesko TNI tahun 2001. Dia menjadi KSAD dari 30 Agustus 2013 sampai 25 Juli 2014, dan dia digantikan oleh Gatot Nurmantyo.

Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan adalah lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional angkatan tahun 1970. Pada Tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa. Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81. Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya; Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.

Share.

Comments are closed.