Seperti Apa Jenjang Pendidikan Tertinggi di Lembaga Pendidikan TNI

0

Bandung, Teritorial.com – Bagi para masyarakat Indonesia khususnya warga Kota Bandung yang mungkin hampir setiap harinya melintas di Jl. R.A.A. Martanegara No.11, masih banyak yang bertanya-tanya alias belum tau sebuah bangunan megah dengan penjagaan ketat yang mana diatas pagar utama yang berdiri kokoh tersebut bertuliskan Sesko TNI.

Sebagai pengenalan Sesko TNI merupakan singkatan dari Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia. Dinamakan sekolah Staf dan Komando, tentu Sesko TNI merupakan salah satu dari Lembaga Pendidikan yang berada dibawah naungan TNI. Sesko TNI merupakan jenjang pendidikan tertinggi di TNI. Visi yang hendak dibangun dari setiap Perwira TNI yang berkesempatan menempuh pendidikan disana adalah mencetak calon pimpinan TNI yang handal, profesional, proporsional, dan berjiwa pemimpin.

Sejarah Berdirinya, Hingga Berubah Nama Menjadi Sesko TNI, diawali dengan terbentuknya LEMDIKSKOGAB pada tahun 1970 kemudian dibentuk Sesko ABRI pada tanggal 1 April 1974 dan SESKOGAB pada tanggal 24 September 1974, selanjutnya berubah nama menjadi Sesko ABRI. Dengan berubahnya sebutan ABRI menjadi TNI sesuai Keputusan Menhankam/Panglima TNI Nomor : Skep/259/P/IV/1999, di mana Polri memisahkan diri dari ABRI, maka berubah pula nama Sesko ABRI menjadi Sesko TNI melalui Keputusan Menhankam / Panglima TNI Nomor : Kep/13/P/X/ 1999 tanggal 1 Oktober 1999.

Perubahan tersebut berdampak pada para siswa Sesko TNI, di mana semula terdiri dari tiga matra TNI dan Polri, menjadi hanya dari TNI saja. Berkaitan dengan dicanangkannya reformasi internal TNI tanggal 5 Oktober 1998 dimana Dwifungsi ABRI sudah tidak diberlakukan lagi.

Sejak berdirinya, Sesko TNI telah mengalami pergantian Komandan 22 pejabat dan telah menghasilkan alumni sebanyak 4.637 orang Perwira dan di antara mereka telah berhasil menduduki jabatan strategis, baik di dalam struktur TNI dan Kementerian Pertahanan, serta sebagai Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan. Adapun diluar dari itu, beberapa Menteri bahkan Presiden yang berlatar belakang TNI pastinya merupakan lulusan dari Sesko TNI.

Setelah diterlusuri lebih dalam, ternyata tidak semua TNI loh yang bisa mendapat kesempatan menempuh pendidikan di lembaga tersebut. Karena Sesko TNI merupakan jenjang pendidikan tertinggi maka tentara yang hendak menempuh pendidikan harus dari lulusan Akademi Militer atau Sekolah Perwira Wajib Militer (Sepawamil) atau yang sekarang dikenal dengan Perwira Prajurit Karier (PAPK) TNI.

Adapun saat mendaftar Sesko TNI merupakan mereka Perwira Menengah (Pamen) berpangkat Kolonel dari tiga matra darat, laut dan udara yang sebelumnya sudah mengikuti pendidikan Sesko Angkatan yakni Sesko AD, Sesko AL, Sesko AU tentunya saat masih berpangkat sebagai Mayor TNI. Dengan proses seleksi yang sangat ketat dan transparan,  tidak semua pendaftar bisa lolos seleksi untuk melanjutkan ketahap pendidikan.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun oleh teritorial.com, Persyaratan mengikuti pendidikan Sesko TNI, selain merupakan Pamen berpangkat Kolonel, mereka calon peserta harus mendaftar dengan usia maksimal 49 tahun. Merupakan lulusan Sesko Angkatan serta telah memiliki Masa Dinas Perwira minimal 22 tahun. Rangkaian tes yang harus dilewati adalah bidang kesehatan, akademik, kesamaptaan jasmani, dan psikologi, mampu mengoperasionalkan komputer, memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan nilai TOEFL diatas 500, dan lulus seleksi tingkat pusat yaitu Mabes TNI.

Sesko TNI mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dalam bidang Staf dan Komando, pendidikan dan latihan bersifat gabungan, sebagai koordinator pendidikan dan latihan antar Sesko Angkatan dan sebagai lembaga pengkaji dan pengembangan dalam dalam pendidikan dan latihan, strategi militer yang didalamnya termasuk penerapan manajemen strategis pertahanan negara, aplikasi strategi kampanye militer, perancangan strategi operasi gabungan TNI serta penguasaan terhadap mekanisme latihan gabungan TNI.

Tujuan pendidikan dari Sesko TNI tidak lain adalah menyiapkan para perwira menengah TNI terpilih sebagai kader-kader pimpinan TNI pada level strategis di masa mendatang yang bermoral, berwawasan kebangsaan, dan profesional dalam bidang manajemen strategis pertahanan negara serta memiliki jasmani yang samapta.

Tenaga pendidik Sesko TNI terdiri atas dosen organik dan nonorganik. Dimaksud Dosen organik adalah Perwira berpangkat kolonel atau diatasnya yang juga merupakan lulusan Sesko TNI dan sudah mengikuti standardisasi sebagai dosen dan memiliki pengalaman dan penguasaan di bidang-bidang tertentu baik dalam hal yang berkaitan dengan operasi militer, maupun bidang akademis terkait ilmu pertahanan dan studi keamanan. Adapun Dosen non-organik merupakan mereka yang berasal dari pejabat pemerintah seperti Menteri Pertahanan, akademisi, pengamat serta dosen dan Guru Besar dari perguruan tinggi di Indonesia.

Sesko TNI sekarang ini menggelar kerja sama dengan Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) dengan menyelenggarakan program pascasarjana bersifat vokasional, dimana seluruh siswa yang melaksanakan pendidikan di Sesko TNI diberi kesempatan untuk mengikuti tes seleksi masuk sebagai mahasiwa Unhan namun sifatnya vokasional dengan gelar sebagai lulusan master terapan pertahanan atau M.T (Han). (SON)

Sumber: Puspen TNI,tni.mil.id,

Share.

Comments are closed.