Surabaya, Teritorial.com – Belum tuntas persitiwa kerusuhan napi terorisme di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat hingga menewaskan lima orang anggota Densus 88 dan satu orang napiter. Pagi ini pihak keamanan kembali dikejutkan dengan Ledakan keras terjadi di Gereja Katolik SanMaria Tak Bercela, Gereja GKI Diponegoro, Geraja Pantakosta Arjuno, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung membenarkan kejadian ini. Menurut Frans, jumlah korban meninggal dunia ada dua orang. “Satu orang merupakan pelaku, dan satu orang lagi dari jemaat, Frans juga mengabarkan, ada satu lagi ancaman bom di gereja GKI di Jalan Diponegoro. “kata Frans saat diwawancara lewat telephon oleh TV One.
Frans menjanjikan untuk update informasi ini melalui media centre. Informasi terakhir yang disampaikan kepada wartawan pada pukul 08.30, Frans menyebut lokasi ledakan bom terjadi di 3 lokasi yang sebelumnya disebutkan dua lokasi ledakan bom.
Saya Lari ke Sana, Parah Betul… Pukul 07.30 bom meledak di Gereja Santa Maria. Bom kedua meledak di Gereja GKI Jalan Diponegoro, dan bom ketiga meledak di salah satu gereja di Jalan Arjono. “Berikan kesempatan kepada kami untuk olah TKP, termasuk berapa jumlah korbannya,” kata Frans.
Peristiwa pengemboman Gereja di Surabaya tentu menghadirkan pernyatanya di tengah masyaraat luas soal kembali maraknya ancaman terorisme jelang bulan Puasa. Sebelumnya pasca peristiwa Mako Brimob kembali terjadi upaya pembunuhan kepada salah seorang anggota Brimob yang dilakukan oleh wanita yang kini telah diamankan oleh pihak petugas Kepolisian. (SON)