Jakarta, Teritorial.Com – Delegasi pejabat industri pertahanan Turki telah tiba di Indonesia untuk mensurvei sembilan kapal perang Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL). Survei dilakukan guna menilai menilai kesesuaian masing-masing platform untuk selanjutnya dilakukan upgrade senjata. Delegasi Turki beranggotakan tenaga ahli di bidang teknik persenjataan dan eksekutif dari Aselsan tersebut tiba di markas Koarmada II di Surabaya pada 12 Oktober untuk melakukan survei selama dua hari.
Turut hadir dalam delegasi tersebut adalah pejabat dari perusahaan software defence system Havelsan, dan perusahaan produsen kapal perang Turki, STM. Survei ini diikuti dengan pertemuan dengan pembuat kapal milik negara PT PAL pada 13 Oktober, sumber industri memberi tahu Janes. Delegasi kemudian akan melanjutkan dengan kunjungan ke markas Koarmada I di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu 14 Oktober untuk melanjutkan survey kapal perang terpilih, dan akan dilanjutkan dengan pertemuan dengan perusahaan elektronik pertahanan BUMN PT Len. dan pembuat kapal swasta PT Daya Radar Utama (DRU) dan PT Tesco Indomaritim.
Dilansir dari Janes.com, Rabu 14 Oktober 2020 merilis informasi terkait dokumen mengenai kapal perang yang disurvei dari seluruh armada TNI-AL diantaranya empat korvet kelas Diponegoro (365-368), tiga fregat kelas Ahmad Yani, KRI Yos Sudarso (353), KRI Oswald Siahaan (354) , KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355), dan dua korvet kelas Bung Tomo, KRI Bung Tomo (357) dan KRI John Lie (358). Survei tersebut dilakukan guna menentukan kondisi struktural dan infrastruktur kelistrikan masing-masing kapal perang, dan untuk merekomendasikan apakah kapal dapat dipersenjatai dengan senjata seperti rada untuk peluru kendali jarak jauh (RCWS) 30 mm Aselsan SMASH.
SMASH dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan sistem komputerisasi yang dilengkapi dengan Canon 30mm Mk44 Bushmaster-II. Konfigurasi SMASH menggabungkan fitur-fitur canggih seperti operasi jarak jauh, sistem sensor elektro-optik terintegrasi dan/atau sistem kendali peluru elektro-optik terpisah untuk operasi otonom yang memudahkan pengguna untuk melakukan operasi pertempuran di siang maupun malam hari. SMASH yang terinstal sebagai sejanta penembak jarak jauh di Kapal Perang dikontrol langsung melalui menara kontrol.
SMASH dilengkapi dengan sistem pelacakan target otomatis (deteksi, lacak, dan tembak di bergerak) dan perhitungan balistik. Sistem penembakan yang dimiliki SMASH tergolong sangat stabil yang memungkinkan garis pandang meriam diarahkan ke target setiap saat. Dibawah sistem pengendalian yang stabil, SMASH dapat melakukan penembakan dengan titik sasaran yang tepat terhadap target bergerak maupun statis. Sistem dapat dioperasikan dari jarak jauh dengan menggunakan unit kendali meriam jarak jauh dan karenanya memberikan perlindungan penembak terhadap serangan balik.
Selain itu, Sistem SMASH mampu menembakkan 200 peluru per menit dengan meriam otomatis 30mm umpan ganda. SMASH menggabungkan setelan elektroptis yang distabilkan secara terpisah yang dapat bergerak di ketinggian dan sumbu azimuth relatif terhadap senjata. Hal ini memastikan penembakan yang efektif pada jarak jauh dengan memungkinkan garis pandang tetap pada target tampa berpindah sedikitpun. Kubah SMASH dapat berputar 360 derajat, sementara laras dapat bergerak mulai dari -15 sampai 60 derajat, dengan kecepatan gerak laras 60 derajat per detik. Selain dikendalikan secara remote, sistem senjata ini dapat ditembakan otomatis dengan targets assigned dari C3 system atau target designator.