Hankam

Terima Dubes Korea, Sekjen Kemhan Bahas Kerjasama Industri Pertahanan

Jakarta, Teritorial.Com – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja menerima kunjungan Duta Besar Korea untuk Indonesia Mr. Kim Chang Beom, Kamis (6/9/2018).

Dilanir dari laman Kemhan (6/9/2018), Sekjen Kemhan Marsma TNI Hadiyan Sumintaatmadja dalam pertemuan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Duta Besar Korea beserta rombongan yang telah datang berkunjung ke kantor Kementerian Pertahanan RI.

Duta Besar Korea Mr. Kim Chang Beom juga menanggapi sambutan Sekjen Kemhan dengan memberikan ucapan selamat kepada Indonesia atas capaian prestasi yang telah diraih oleh para atlet Indonesia pada saat kegiatan Asian Games ke-XVIII kemarin.

Dalam pertemuannya Sekjen dan Dubes Korea membahas mengenai upaya peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara khususnya dibidang industri pertahanan. Kerjasama industri pertahanan antara Indonesia dan Korea selama ini sudah terjalin dengan baik diantaranya adalah program kerjasama pengembangan dan produksi kapal selam yang telah tergelar dan digunakan oleh TNI Angkatan Laut Indonesia.

“Rencana kedepan apabila tidak ada perubahan Presiden RI direncanakan akan melaksanakan kunjungan kerja ke negara Korea guna melihat secara langsung pembuatan Alutsista yang dibuat oleh negara Korea. Mengingat kerjasama Pertahanan antar kedua negara telah terjalin sejak lama dan semoga jalinan kerjasama ini dapat saling menguntungkan antar kedua negara” tegas Dubes Korea diakhir pertemuannya.

Sony Iriawan

About Author

You may also like

Hankam

Kapolri Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Kepolisian

Jakarta,Teritorial.com- Kapolri Jenderal Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Kepolisian Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme di Sekolah Tinggi
Hankam

Menhan akan segera laporkan permintaan maaf AS kepada presiden

Jakarta territorial.com-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan segera melaporkan permintaan maaf Menhan Amerika Serikat (AS), James Mattis, terkait insiden ditolaknya Panglima