Thailand, Teritorial.Com – Cobra Gold 2019 sebagai ajang latihan militer multinasional terbesar Indo-Pasifik telah di gelar di Thailand pada 12 Februari. Latihan militer ini rencananya akan berlangsung hingga 23 Februari yang melibatkan sekitar 10.000 personel dari 29 negara, termasuk beberapa negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Latihan ini akan meliputi serangkaian interaksi termasuk latihan staf, bantuan kemanusiaan, dan latihan lapangan. AS sendiri akan mengerahkan sekitar 4.500 personel menurut kedutaan AS di Thailand. Sasarannya latihan militer kali ini adalah meningkatkan keamanan maritim, mencegah dan mengurangi ancaman penyakit yang muncul, dan menanggapi bencana alam berskala besar, serta mencakup latihan gabungan AS-Korea Selatan yang menggunakan kapal pendarat dan kendaraan amfibi – serta latihan pasukan bela diri Jepang dalam mengevakuasi orang-orang yang terjebak di zona konflik.
Cobra Gold pada awalnya adalah sekedar latihan bilateral tahunan AS-Thailand pada masa Perang Dingin (Cold War) – yang pertama kali diadakan pada tahun 1982 – yang kemudian diperluas oleh AS sesuai dengan kebijakan “Pivot to Asia” – terutama guna menjaga komitmen kawasan Indo-Pasifik agar tetap bebas dan terbuka. AS berkepentingan meningkatkan kerja sama militer dengan negara-negara Asia guna mengimbangi Cina yang juga telah memulai latihan maritim bersama dengan negara-negara ASEAN tahun lalu.
Latihan tahunan Cobra Gold kini telah tumbuh menjadi latihan multinasional terbesar di Asia sekaligus menjadi turning point bagi pengelolaan aliansi AS-Thailand yang lebih luas di kawasan regional. Di samping itu juga, ajang latihan militer ini menjadi ujian penting bagaimana AS-Thailand mengelola aliansi di tengah serangkaian perkembangan global yang penuh ketidakpastian, serta kebijakan Presiden Trump sendiri terhadap Bangkok yang kini sedang menjelang pemilu dan penobatan resmi raja barunya Maha Vajiralongkorn.
Upacara pembukaan latihan Cobra Gold 2019, dihadiri oleh Kepala Pasukan Pertahanan Thailand Jenderal Pornpipat Benyasri dan komandan Korps Pertama Angkatan Darat AS, Letnan Jenderal Gary J. Volesky, mewakili Komando Indo-Pasifik AS. “Kami telah menyaksikan bahwa inisiatif Thailand-Amerika ini telah menjadi tonggak penting kolaborasi militer yang telah berkembang ke tingkat regional. Saya percaya bahwa Cobra Gold sekarang tidak hanya berfungsi sebagai platform untuk memahami dan bekerja sama di kawasan ini, tetapi kini telah menjadi lebih bermanfaat bagi mitra strategis kami yang lain,” kata Pornpipat dalam sambutannya.