JAKARTA, Teritorial.com – TNI Angkatan Laut melalui Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun (Lanal TBK) Lantamal IV sukses menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jaringan internasional. Dalam operasi ini, Tim F1QR berhasil mengamankan narkoba jenis sabu seberat 10.345 gram atau sekitar 10 kg serta satu pucuk senjata pistol jenis blank gun beserta 86 butir peluru yang dibawa pelaku dari Malaysia ke Indonesia melalui Perairan Barat Pulau Takong Iyu pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Dr. Yoos Suryono, dalam konferensi pers di Batam, Rabu (23/10), mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama strategis lintas lembaga dan informasi intelijen yang dikembangkan bersama. Lanal TBK pertama kali mendapatkan informasi adanya transaksi narkoba dari Malaysia ke Karimun melalui sebuah speed boat hijau dengan mesin 85 PK. Setelah berkoordinasi dengan Posal Takong Iyu, prajurit TNI AL berhasil mengidentifikasi boat tersebut dan melancarkan pengejaran.
Selama pengejaran, pelaku berupaya melawan dengan berbalik arah dan melakukan manuver berbahaya. Tim akhirnya memberikan tembakan peringatan hingga pelaku, yang mengendarai boat dengan kecepatan tinggi, menabrak kapal patroli Patkamla Mahesa. Boat tersebut akhirnya tenggelam, dan pelaku berinisial ND (49) yang terjatuh ke laut langsung ditangkap oleh prajurit TNI AL.
Barang bukti yang diamankan meliputi dua tas hitam berisi 10 kotak narkoba jenis sabu kristal dengan berat total 10 kg, senjata jenis blank gun, serta 86 butir amunisi. Barang bukti ini kemudian diuji di Laboratorium Bea Cukai Tanjung Balai Karimun dan terbukti positif mengandung metamfetamin. Saat ini, Lanal TBK masih mendalami kasus ini untuk mengungkap jaringan yang terlibat.
Laksamana Muda TNI Dr. Yoos Suryono mengapresiasi kerja sama antarinstansi, termasuk Lantamal IV Batam, Polda Kepri, Bais TNI, BIN, dan Bea Cukai Kepri serta masyarakat. “Sinergi ini berhasil menyelamatkan puluhan ribu nyawa yang berpotensi hilang sia-sia akibat narkoba. Total nilai sabu yang disita mencapai Rp 10 miliar,” ungkap Pangkoarmada I.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, turut menegaskan bahwa TNI AL akan terus melindungi wilayah perairan Indonesia dari segala bentuk kejahatan, termasuk peredaran narkoba yang membahayakan masa depan bangsa.