JAKARTA, Teritorial com — Pusat Hidro-oseanografi TNI AL (Pushidrosal) menggelar pertemuan International North Indian Ocean Hydrographic Commission (NIOHC) ke-21 bertempat di Hotel Hilton, Bali.
NIOHC atau Komisi Hidrografi Samudra Hindia Utara merupakan bagian dari International Hydrographic Organization (IHO). IHO, Organisasi Hidrografi Internasional terbentuk sejak 1921. Saat ini chair NIOHC adalah Indonesia.
Pertemuan NIOHC ke-21 di Bali ini diselenggarakan secara hybrid selama tiga hari, 23-25 Agustus 2022 dan dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 16 negara anggota NIOHC di antaranya Bangladesh, Srilangka, India, Oman, Maladewa, Australia, Pakistan, Saudi Arabia, Thailand dan Inggris (member), Prancis, Amerika Serikat, Mauritius, serta Indonesia sebagai tuan rumah.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa mengacu pada kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mencapai transformasi ekonomi berbasis maritim menuju visi Indonesia 2045, TNI Angkatan Laut akan terus mendukung Pushidrosal untuk secara aktif terlibat dalam forum hidrografi global dan regional serta mengelola data hidro-oseanografi secara luas untuk mendukung implementasi perlindungan lingkungan, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya maritim, pengelolaan wilayah pesisir, transportasi laut yang aman dan efisien, serta langkah-langkah pertahanan maritim yang kuat.
“Dengan perairan kita yang luas dan negara kepulauan, hidrografi ini sangat penting karena di dalam ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) juga dituntut untuk keamanan navigasi. Disamping itu pembuatan peta perairan internasional merupakan peran hidrografi,” pungkas KSAL di depan awak media.
Selain itu, terkait pengembangan blue economy, keterlibatan hidro-oseanografi juga mencakup pengembangan industri perkapalan, serta peningkatan bisnis pariwisata dan penyebaran konservasi hutan mangrove yang sangat bermanfaat untuk mengurangi dampak dari tsunami.
“Melalui pertemuan ini, saya berharap kita dapat membangun saling pengertian tentang pentingnya hidrografi untuk mendukung transformasi blue economy dunia, selain itu kita dapat menjawab tantangan perserikatan bangsa-bangsa dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan” kata KSAL.
Pertemuan NIOHC ke-21 merupakan pertemuan tatap muka pertama sejak merebaknya pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat selaku Chair NIOHC.
Sedangkan untuk delegasi Indonesia dalam pertemuan ini diwakili Asopssurta Danpushidrosal Laksamana Pertama TNI Dyan Primana Sobaruddin, M.Sc., Pabanops Pushidrosal Kolonel Laut (P) Dr. Oke Dwiyana P., Aspamkersamtas Danpushidrosal Kolonel Laut (P) Fajar Rusdianto, serta Kadispeta Letkol Laut (P) Agus Sutrianto.
Adapun agenda dan kegiatan pertemuan ini di antaranya penyampaian National Report oleh tiap Negara Anggota NIOHC (Member dan Associate Member). Pada sesi National Report ini bertujuan untuk menyampaikan informasi perkembangan yang telah dicapai oleh Lembaga Hidrografi masing-masing negara anggota terkait.
Sedangkan, informasi yang disampaikan negara peserta diantaranya penyelenggaraan kemampuan survei hidrografi, kegiatan capacity building maupun kontribusi lembaga hidrografi pada bidang ruang lingkup secara nasional maupun regional seperti Search and Rescue (SAR) dan tanggap bencana alam. Selain itu juga dibahas tentang perkembangan komite dan kelompok kerja (working group) di NIOHC yang meliputi North India Chart Coordination Working Group (NICCWG), NIOHC Capacity Building serta NIOHC Statute Working Group.