JAKARTA, Teritorial.com – TNI Angkatan Laut (TNI AL) menjamin keamanan alur pelayaran, salah satunya dilaksanakan oleh Tim Fleet One Quick Respond (F1QR) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palembang yang berhasil membebaskan 11 awak KM Agung Bahari 8 bermuatan bahan bakar berjenis solar 200 GT bendera kebangsaan Indonesia dimana kapal tersebut sebelumnya dilaporkan telah dirompak dan dibajak disekitar perairan Sungai Musi Palembang, Kamis (25/05).
Pembebasan sandera KM Agung Bahari 8 yang dilakukan oleh tim F1QR TNI AL tersebut merupakan rangkaian simulasi latihan Visit, Board, Search and Seizure (VBSS) yang rutin dilaksanakan oleh Lanal Palembang, dengan tujuan untuk meningkatkan naluri tempur, kesigapan dan kecepatan prajurit, serta kesiapan alutsista maupun alat peralatan Lanal Palembang dalam menanggulangi ancaman yang ada di perairan Sungai Musi dan Perairan Batanghari yang merupakan wilayah kerja Lanal Palembang.
Pada Latihan tersebut disimulasikan bahwa kapal yang bermuatan bahan bakar jenis solar tersebut sekitar pukul 09.00 Wib pada posisi 02˚.59’.04.9”S – 104˚47’42.1”T diperairan PT. Pusri Sungai Musi berhasil dikuasai oleh para perompakan dan pembajakan dengan menggunakan 1 buah Speed boat. Tidak hanya itu para perompak juga menyandera awak kapal.
Masyarakat sekitar yang melihat sinyal tanda bahaya yang berhasil dikirimkan oleh awak Kapal tersebut segera melaporkannya kepada Pos Pengamat (Posmat) TNI AL terdekat yaitu Posmat 1 Ilir Palembang. Secara cepat dan berjenjang, Dan Posmat melaporkan kejadian tersebut hingga kepada Komandan Lanal (Danlanal) Palembang, Kolonel Laut (P) Sandy Kurniawan. Danlanal Palembang segera membentuk dan menggerakkan tim F1QR Lanal Palembang untuk mengatasi kejadian tersebut.
Setelah mendapat data Intelijen dari tim intelijen Lanal Palembang mengenai jumlah perompak yang berjumlah 4 orang, persenjataan yang digunakan adalah senjata api dan senjata tajam, posisi sandera dan data teknis kapal, Danlanal beserta tim segera menyusun strategi untuk dapat menyelamatkan sandera dengan resiko terkecil.
Sesuai strategi yang disusun, tim segera merapat dilambung kanan kapal untuk langsung melakukan penyergapan. Dengan penuh perhitungan, tim melakukan penyergapan terhadap para perompak dengan cepat sehingga tidak di ketahui oleh perompak. Berkat kesigapan dan kecepatan tim, akhirnya para perompak tersebut berhasil dilumpuhkan dan sandera dapat diselamatkan tanpa ada korban jiwa baik dari tim FiQR maupun sandera.
Latihan VBSS yang dilakukan oleh Tim F1QR Lanal Palembang ini merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali untuk terus meningkatkan kesiapan operasional alutsista dan satuan operasi. “Telah menjadi suatu prioritas bagi TNI AL untuk mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan dalam bentuk kesiagaan dan kesiapan yang tinggi baik, itu pada aspek alutsista maupun personel”, tegas KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.