Jakarta, Teritorial.Com – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya telah mendapatkan sinyal yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Temuan teranyar itu lantas dikirimkan kepada Kapal Republik Indonesia (KRI) Rigel untuk dilakukan penyisiran pada titik koordinat yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut.
“Dari pantauan radar tracking seat-nya sudah dikirim ke KRI Rigel yang tadi malam atau tadi pagi jam 3 sudah merapat di TKP, dari hasil pemantauan bahwa diduga kuat dan sesuai dengan koordinat yang diberikan dari kontak terakhir adanya sinyal dari pesawat tersebut,” kata Hadi di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Minggu (10/1).
TNI AL Kerahkan KRI Rigel 933 Bantu Pencarian Sriwijaya Air SJ-182
Dalam upaya pencarian Sriwijaya Air SJ-182, TNI AL dilaporkan mengerahkan beberapa KRI salah satunya KRI Rigel 933. KRI Rigel 933 merupakan Kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) terbaru milik TNI AL yang dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d’Olonne, Prancis. KRI ini tercatat menjadi kapal perang tercanggih se-Asia yang dibangun di Prancis.
KRI Rigel 933 memiliki catatan yang cemerlang dalam membantu TNI AL melakukan tugas serupa seperti saat ini. Diketahui, KRI Rigel-933 pernah sukses membantu evakuasi pencarian kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada 2018 lalu.
Pangko Armada I Laksamana Muda Abdul Rasyid Kacong mengatakan KRI Rigel ini diharapkan bisa membantu pencarian. Mengingat, KRI Rigel ini memiliki kemampuan untuk mengambil foto tiga dimensi di dalam air. “KRI Rigel ini kapal multipurpose, yang bisa melaksankan foto tiga dimensi di bawah air dan itu kita harapkan nanti bisa melaksankan pencarian,” ujarnya di Dermaga JICT, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Abdul Rasyid menambahkan KRI Rigel juga sudah memiliki pengalaman dalam melakukan pencarian pesawat jatuh. “Dan Rigel ini sudah pengalaman pada saat Lion Air jatuh,KRI ini yang melaksankan pencarian,” ucapnya.
Teknologi Canggih KRI Rigel 933
Kapal canggih KRI Rigel 933 ini dilengkapi dengan peralatan scientific (ilmiah), antara lain “drone selam” dengan side scan sonar (sonar pemindai samping) yang disebut Autonomous Underwarter Vehicle (AUV) buatan Kongsberg (Norwegia).
Sekali masuk ke dalam laut, AUV dapat berkembang secara mandiri, menjelajah sesuai dengan rute yang telah ditentukan dan memberikan data ke ruang monitor. Alat ini juga dapat dikendalikan secara real time melalui Aquafish.
KRI Rigel 933 juga dilengkapi dengan robot yang dapat dioperasikan jarak jauh (remote) buatan perusahaan Prancis, ECA Robotics. Alat yang disebut Remoted Operated Vehicle (ROV) ini dilengkapi lengan dengan tiga buah kamera 3D (3 dimensi).
Dengan peralatan deteksi sonar dan visual ini obyek kecil di dasar laut seperti kotak hitam dalam kasus kecelakaan pesawat dapat lebih cepat ditemukan dan diangkat.
Dikutip dari Mer et Marine, KRI Rigel 933 juga memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai pengukuran, termasuk temperatur, densitas, dan konduktivitas air. Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan kemampuan mengumpulkan data di sepanjang pantai, di kawasan dangkal.
Selanjutnya semua data yang terhimpun dikelola dalam suatu ruang yang dilengkapi banyak komputer dengan software pemrosesan signal dan pemetaan. Di samping itu juga ada laboratorium, kering dan basah, untuk meneliti berbagai sampel penelitian, misalnya air, sedimen dan bahkan ikan.
Untuk meningkatkan stabilitas platform selama operasi, kapal ini dilengkapi FLUME, yakni sistem stabilisasi pasif. Alat ini berisi tanki longitudinal untuk mengimbangi gerakan platform. Ujicoba KRI Rigel 933 menunjukkan hasil sangat meyakinkan, efek kapal bergoyang berkurang sampai 70%.
Untuk dapat mengumpulkan data akurat dan bisa dibaca, khususnya dalam hal sonar, maka sangat esensial kapal harus hening. Itulah mengapa KRI Rigel 933 menggunakan baling-baling fixed pitch, dengan dua mesin diesel-electric propulsion, yang mengurangi vibrasi dan meningkatkan kualitas pengukuran.
Untuk kecepatan lebih tinggi sampai 14 knot, KRI Rigel 933 menggunakan dua mesin disel MTU 8V4000M53 dengan kapasitas masing-masing 920 kilowat dan tiga generator masing-masing berdaya 250 KW. KRI Rigel 933 juga memiliki dua busur pendorong Hydro Armor dan sistem penempatan dinamis buatan Navis.
Hasilnya, kapal ini mampu mencapai kecepatan maksimum kapal 14 knot, dengan kapasitas perbekalan BBM diesel sebesar 135.000 liter, sedangkan kapasitas untuk perbekalan air sebanyak 35.000 liter.
Ruang pengendalian KRI Rigel 933 memiliki pemandangan 360 derajat, di mana tidak hanya mampu visualisasi sekeliling kapal, tetapi juga dapat mengawasi operasi di quarterdeck, yang biasanya tidak terlihat. Ruang ini juga dilengkapi pemantauan radar navigasi dan kamera sensor panas (thermal).
Selain itu interior KRI Rigel 933 juga sangat nyaman dengan 20 kabin untuk akomodasi bagi 51 awak kapal. Kabin VIP individual untuk komandan kapal, wakilnya dan kepala mekanik, sedangkan selebihnya untuk personel lainnya.
Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, perlu mengetahui lebih baik mengenai dasar lautnya. Dengan alutsista KRI Rigel 933 Indonesia dapat mencapai hal itu dengan empat kemampuan sekaligus yaitu melakukan survei hidrografi, penelitian oseanografi, geofisikal, dan juga perikanan.
Kapal ini juga handal untuk multimisi antara lain penjagaan laut, kemampuan tinggi untuk manuver, ketahanan operasi di tengah laut sampai 20 hari, kelengkapan sistem stabilisasi kapal, kemampuan untuk menjawab kebutuhan ilmiah terus-menerus.
Dengan KRI Rigel 933 operasi lainnya juga dapat dilakukan, misalnya mendukung operasi penyelaman. Selain itu KRI Rigel juga dapat dikerahkan untuk operasi perlindungan wilayah laut Indonesia dengan dukungan meriam 20mm dan dua senapan mesin 12,7mm.