JAKARTA, Teritorial.com – Pangkalan Utama TNI AL III Jakarta melalui “TNI AL Peduli” gelar donor plasma konvalescent dan donor darah di Gedung Serba Guna Mako Lantamal III Jakarta, jl. Gunung Sahari 2 Ancol Jakarta Utara, Kamis (12/08/2021).
Kegiatan yang digelar pada masa pandemi Covid-19 ini merupakan program TNI AL yang dilaksanakan secara serentak diseluruh Satuan TNI AL se Indonesia, akibat dari dampak
masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan transfusi darah, sedang persediaan di bank darah maupun rumah sakit sangat terbatas.
Untuk itu, Pimpinan TNI AL dalam hal ini Kasal mengganggap perlu dilaksanakan donor plasma convalescente dan donor darah, selain menggalakkan vaksinasi terhadap Covid-19 kepada masyarakat maritim. Lantamal III Jakarta sebagai bagian integral TNI AL melaksnakan program tersebut di Mako Lantamal III yang juga dihadiri oleh Panglima Koarmada I Laksda TNI Arsyad Abdullah, S.E., M.A.P.
Komandan Lantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq, S.A.P. menyampaikan, “Kegiatan donor plasma konvalescent dan donor darah reguler saat ini merupakan program TNI AL Peduli yang diikuti oleh prajurit dan PNS serta KBT Lantamal III dan telah dinyatakan sehat atau negatif hasil sweb antigen, bekerjasama dengan PMI Jakarta Utara,” ucap Farouq.
Lebih lanjut dikatakan,”Donor Plasma konvalescent merupakan donor darah plasma yang diambil dari pasien yang pernah terpapar Covid-19 dan telah dinyatakan sembuh untuk diambil bagian dari darah yang mengandung antibodi.
Pasien yang telah sembuh dari Covid-19 diharapkan telah memiliki antibodi sebagai perlawanan sistem imun terhadap virus SARS-CoV-2, untuk itu dengan terapi plasma konvalescent berarti mendonorkan plasma orang yang telah sembuh dari Covid-19 kepada pasien yang masih terinfeksi.
Terkait dengan kegiatan TNI AL Peduli, Komandan Lantamal III Jakarta mememerintahkan segenap prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lantamal III dan jajarannya untuk membantu pasien Covid-19 yang bertujuan meningkatkan rasa peduli dengan sesamanya dalam masa pandemi ini. Hal ini dilakukan dengan harapan akan membantu antibodi pada tubuh pasien yang masih sakit. Sehingga terapi ini mampu mencegah penyakit berkembang lebih parah dan mempercepat waktu penyembuhan, pungkasnya.