Hankam

TNI AL Sambut Kapal Perang India INS AirawatI yang Membawa 10 ISO Containers untuk Indonesia

JAKARTA, Teritorial.com  TNI AL Lantamal III Jakarta menyambut kedatangan Kapal Perang India “Ins Airavat L24″ dalam rangka pengiriman bantuan penanganan Pandemi Covid-19 ke Indonesia berupa 10 ISO Containers kosong dengan kapasitas masing-masing 20 MT, di dermaga 203, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Selasa(24/8/2021).

Peminjaman ISO Containers kosong secara gratis ke Indonesia selama tiga bulan kedepan ini, telah disetujui pihak pemerintah India dan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI yang pengiriman bantuannya melalui jalur laut dengan menggunakan Indian Naval Ship dari Vishakhapatnam Port, India.

Kegiatan yang dihadiri oleh Asisten Logistik (Aslog) Danlantamal III Kolonel Laut (T) Indra B.Lempang, M.Tr.Hanla, M.M., serta dalam penyerahan secara simbolis oleh Dubes India Bapak Manoj Kumar Bharti kepada Bapak Dr.dr. Eka Jusup Singka, M.Sc, selaku Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai bentuk kerjasama multilateral antar negara sahabat dalam penanganan Covid 19 di Indonesia.

Dalam kesempatan lain Komandan Lantamal III Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq, S.A.P. menyampaikan,” bahwa Kedatangan Kapal Perang India “ Ins Airavat L24″ ini adalah bukti nyata kepedulian negara-negara sahabat dalam hal ini Pemerintah India dengan memberikan bantuan dalam penanganan Covid 19 di Indonesia, dan TNI AL dalam hal ini Lantamal III Jakarta memfasilitasi pengamanan, dan merplug di dermaga 203, Tanjung Priok, pungkasnya.

Ridwan Pribadi

About Author

You may also like

Hankam

Kapolri Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Kepolisian

Jakarta,Teritorial.com- Kapolri Jenderal Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Kepolisian Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme di Sekolah Tinggi
Hankam

Menhan akan segera laporkan permintaan maaf AS kepada presiden

Jakarta territorial.com-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan segera melaporkan permintaan maaf Menhan Amerika Serikat (AS), James Mattis, terkait insiden ditolaknya Panglima