Hankam

Unsur TNI AL KRI Bubara-868 Bantu Penanggulangan Kebakaran KM Alexindo 8 di Perairan Batam

Jakarta, Teritorial.com — Unsur TNI Angkatan Laut (TNI AL) yaitu KRI Bubara-868 BKO Danguskamla Koarmada I, membantu menanggulangi kebakaran kapal KM Alexindo di Perairan Teluk Jodoh, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (22/02) kemarin.

Kejadian bermula ketika KRI Bubara-868 yang sedang melaksanakan operasi Patkor Indosin 24 mendeteksi secara visual adanya kapal terbakar dan dengan cepat dan sigap segera memberikan bantuan

Penanggulangan dipimpin langsung oleh Komandan KRI Bubara-868, Mayor Laut (P) Abdul Gofur dan para prajurit berjibaku menyemprotkan hidrant air laut dari haluan, wingbridge kanan/kiri di mana arus dan angin cukup kencang.

Di tengah upaya pemadaman oleh KRI Bubara-868, kapal-kapal lainnya mulai berdatangan memberikan bantuan pemadaman dengan hidran air laut antara lain KN Ular Laut dari Bakamla, KN Rantos dari KPLP, TB Megamas Sky & TB Medelyn 3.

Selanjutnya secara bersama-sama, unsur-unsur tersebut berupaya memadamkan kobaran api. Akhirnya, kobaran api di geladak anjungan berhasil dipadamkan dan seluruh ABK kapal berhasil di evakuasi ke darat dengan selamat. Saat ini KM Alexindo masih dalam posisi lego jangkar di Perairan Teluk Jodoh.

Upaya penyelamatan ini sebagai implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang selalu menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki baik personel maupun alutsista untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR.

Olivia Astari

About Author

You may also like

Hankam

Kapolri Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Kepolisian

Jakarta,Teritorial.com- Kapolri Jenderal Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Kepolisian Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme di Sekolah Tinggi
Hankam

Menhan akan segera laporkan permintaan maaf AS kepada presiden

Jakarta territorial.com-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan segera melaporkan permintaan maaf Menhan Amerika Serikat (AS), James Mattis, terkait insiden ditolaknya Panglima