Batal Beli Rudal Patriot AS, Erdogan Pastikan Kesepakatan S-400 Antara Turki-Rusia Sudah Final

0

Ankara,Teritorial.Com – Setelah melakukan kesepakatan pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia sudah final, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan membatalkan pembelian sistem rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS). “Kami membuat kesepakatan S-400 dengan Rusia, jadi tidak mungkin bagi kami untuk berbalik. Itu sudah selesai,” kata Erdogan kepada wartawan pada hari Sabtu, dikutip NTV, Minggu (17/2/2019).

Dia mengungkap alasan krusial mengapa Ankara sulit untuk menerima tawaran senjata pertahanan canggih dari Washington. “Pejabat AS tidak bisa mengatakan apa pun (secara konkret) tentang masalah produksi dan pinjaman bersamaan dengan pengiriman awal,” kata Erdogan setelah pulang dari kunjungannya ke Sochi, Rusia.

Ankara telah mengajukan syarat sharing teknologi jika harus membeli sistem rudal pertahanan Patriot. Namun, sejauh ini Washington keberatan. Turki, kata Erdogan, menganggap penting setiap kondisi untuk kesepakatan pembelian senjata pertahanan yang akan dibuat. “Dalam keadaan seperti itu, kami tidak dapat mengambil langkah untuk membeli sistem rudal surface-to-air (darat-ke-udara) MIM-104 (Patriot) buatan AS,” kata Erdogan, dikutip Russia Today, Minggu (17/2/2019).

Lebih lanjut, Erdogan berharap untuk melakukan produksi bersama sistem pertahanan S-500 dengan Rusia. Pembicaraan tentang upaya Ankara untuk memperoleh sistem rudal Patriot AS telah dilakukan selama bertahun-tahun, tetapi negosiasi telah terhenti beberapa kali. Negosiasi dihidupkan kembali pada musim gugur lalu setelah pejabat Ankara mengindikasikan bahwa negaranya sekali lagi terbuka untuk opsi tawaran senjata pertahanan canggih AS tersebut.

Dalam kunjungannya ke Sochi, Erdogan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Iran. Ketiganya diduga membahas krisis Suriah. Belum jelas apa hasil dari pembicaraan ketiga pemimpin tersebut. Turki menandatangani perjanjian pembelian S-400 dengan Rusia meskipun ada tekanan besar dari AS. Para politisi Washington mengatakan pembelian senjata pertahanan Moskow akan merusak keamanan dan interoperabilitas NATO.

Masalah ini telah menyebabkan parlemen AS meloloskan rancangan undang-undang (RUU) yang secara efektif mencegah pengiriman 100 unit jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin pesanan Turki. Tekanan terbaru dari Washington muncul dari Wakil Presiden (wapres) AS Mike Pence. “Kami juga telah menjelaskan bahwa kami tidak akan berpangku tangan sementara sekutu NATO membeli senjata dari musuh-musuh kami,” katanya kepada audiensi di Konferensi Keamanan Munich pada hari Sabtu. “Kami tidak bisa memastikan pertahanan Barat jika sekutu kami tumbuh bergantung pada Timur,” lanjut Pence mengacu pada Rusia.

Share.

Comments are closed.