Buenos Aires, Teritorial.com – Bersama menghadiri pertemuan G20 yang berlangsung di Buenos Aires, Argentina, Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono menyempatkan waktu luang untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.
Menurut keterangan pers Kedutaan Besar Jepang di Indonesia pada teritorial.com Selasa (22/5/2018), dalam pertemuan itu keduanya membahas sejumlah isu, mulai dari hubungan bilateral, masalah Korea Utara (Korut), hingga terorisme.
Di awal pertemuam, Kono menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dan menjadi korban luka-luka pada peristiwa teror bom di beberapa tempat di Surabaya beberapa waktu lalu. Dia juga menyatakan bahwa teror semacam ini dengan alasan apapun tidak bisa dimaafkan.
Pertemuan tersebut tentunya tidak asing bagi kedua menteri tersebut, lantaran Jepang selama ini menjadi mitra strategis bagi perekonomian Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Retno mengatakan bahwa teror adalah ancaman nyata, dan ingin bekerja sama dengan Jepang di bidang penanggulangan terorisme.
“Kedua Menlu juga bertukar pendapat mengenai situasi regional, termasuk Korut, Laut China Selatan, situasi di Timur Tengah, serta sepakat untuk bekerja sama dengan erat di masa mendatang. Lebih lanjut, Kono juga meminta pengertian dan kerjasama Retno terkait penyelesaian awal masalah penculikan,” bunyi keterangan kedubes Jepang.
Di samping itu, keduanya jug membahas mengenai peringatan 60 tahun hubungan diplomatik yang jatuh pada tahun ini pada tahun ini. Kono ingin peringatan 60 tahun hubungan kedua ini dapat digunakan untuk semakin memperkuat kerjasama antara Jepang dan Indonesia.
“Terkait hal ini, Retno menyampaikan bahwa dia ingin menjadikan kesempatan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik untuk makin memperluas kerjasama antara Jepang dan Indonesia,” tukasnya. (SON)