China Sebut Latihan Perang di Perbatasan Taiwan Tidak Melanggar Hukum

0

 Beijing, Teritorial.Com – Tensi ketegangan di Laut China Selatan (LCS) kian memuncak. Jika sebelumnya Armada Laut Amerika Serikat (AS) yang berani menggelar latihan perang di wilayah tersebut, kini giliran China yang hendak unjuk kebolehan dalam mempamerkan alutsista canggih yang dimilikinya melalui latihan militer selama tiga hari ke depan.

Dilansir dari kantor berita Maritim Zhejiang langkah provokatif China sengaja ditujuan langsung kepada negara tetangga yakni Taiwan. Dalam kesempatan tertutup Menlu China Wang Yi menegaskan bahwa pihaknya kini tengah menupayakan peningkatan kekuatan militer untuk tujuang penguasaan wilayah perairan LCS termasuk Taiwan.

Dengan begita apakah ini ancaman untuk Taiwan?, besar kemungkinan China sengaja memainkan pendekatan yang sangat koersif tersebut guna memberikan daya deterence kepada Taiwan bahwa China sendiri tidak bermain-main dalam isu mengenai integritas kedaulatan. Oleh karena itu, tidak meunutup kemungkinan bahwa Cina kini tengah mengupayakan cara-cara militer untuk mengembalikan Taiwan kembali dalam genggamannya.

Dalam pemberita di sejumlah media TV China, armada angkatan laut mereka memperingatkan kapal-kapal untuk menghindari laut yang membentang dari Zhoushan hingga ke Wenzhou di lepas pantai provinsi timur dan utara Taiwan. Latihan itu, yang dilaporkan terdiri atas wilayah seluas Taiwan, dijadwalkan berlangsung dari Rabu hingga Senin. Menurut seorang pakar lokal, latihan itu akan mengirim pesan ke Taiwan.

“Tujuan utama latihan itu adalah mengirim peringatan serius kepada separatis Taiwan, Angkatan Udara dan Angkatan Laut China telah sering melakukan latihan pengepungan pulau. Latihan kali ini akan menambah dan membentuk pencegahan militer terhadap tekanan tinggi terhadap separatis Taiwan,” ” kata ahli militer China Song Zhongping kepada suratkabar Partai Komunis China The Global Times dikutip dari Newsweek, Kamis (19/7/2018).

Presiden China Xi Jinping telah memodernisasi angkatan bersenjata negaranya, terutama dengan memperluas kekuatan angkatan lautnya, dan baru-baru ini meningkatkan manuver militer di dalam dan di sekitar selat yang memisahkan Cina dan Taiwan. Menanggapi kekuatan militer China sekaligus berjaga-jaga di wilayah sekitar perbatasan yang dijadikan ajang latihan perang China, Taiwan mengerahkan skuadron baru 15 helikopter serang Apache pada hari Selasa.

Penampakan militer China ini juga telah menimbulkan kekhawatiran di Washington, yang memiliki kehadiran militer yang luas di seluruh Pasifik — terutama di Jepang dan Korea Selatan — dan di wilayah Guam. AS telah menantang klaim luas wilayah Beijing di Laut Cina Selatan dan menuduh militer China membangun pangkalan rahasia di pulau untuk menegakkan klaim ini.

Atas tuduhan tersebut, China tetap pada pendirian mereka bahwa mereka memiliki hak untuk mempertahankan wilayah kedaulatannya di Laut Cina Selatan dan telah memperingatkan AS menentang campur tangan di daerah tersebut. China dan Rusia, yang telah mencari hubungan pertahanan yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir, juga mengkritik penyebaran sistem rudal AS di Asia-Pasifik, mengklaim bahwa mereka merusak stabilitas regional. (SON)

Share.

Comments are closed.