Aleppo, Teritorial.Com – Perang berkecamuk lebih dari satu pekan lamanya, pasukan pemerintah Suriah dibawah kendali presiden Bashar Al-Ashad kembali meraih kemenangan besar. Melalui serangan udara, tepatnya Minggu (16/2), jet-jet tempur Suriah dan Rusia melakukan serangan besar-besaran di provinsi Aleppo.
Dilansir dari kantor berita CNN, serangan udara pasukan militer Suriah gabungan dengan Rusia berhasil membombardir kota-kota termasuk Anadan yang dikuasai oleh Hayat Tahrir al-Sham atau Al-Qaeda dan pasukan teroris lainnya bentukan Amerika Serikat (AS) dan Turki. Malam harinya, unit-unit pasukan pemerintah bergerak cepat membebaskan sejumlah pedesaan di barat daya kota Aleppo hingga pedesaan barat laut.
Dalam seumber yang lain, Reporter SANA yang mengikuti dengan kamera di Dahret Abdrabu dan jalan raya barat di sebelah barat Kota Aleppo melaporkan bahwa, tentara mulai menyisir dan membersihkan daerah-daerah yang telah ditinggalkan oleh para teroris seperti: bom mobil, tambang, terowongan dan benteng pertahanan.
Pasukan pemerintah Suriah telah membuat kemajuan signifikan pada hari Minggu di provinsi Aleppo di barat laut negara itu, merebut sebagian besar wilayah yang dikuasai pemberontak, lapor media pemerintah. Menurut sumber-sumber militer dilapangan, para pemberontak dan teoris telah mundur dari daerah itu, termasuk dari Anadan dan Haritan. Sementara Damaskus telah merebut kembali 13 kota dan desa di daerah itu.
Ada kemajuan yang sangat cepat dilakukan oleh pasukan pemerintah Suriah di daerah ini, kata Abdulrahman direktur pemantau Suriah untuk Pengamat Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris. “Mereka membebaskan daerah di mana selama delapan tahun tidak tersentuh,” tambahnya.
Kemajuan cepat ini, tidak terlepas dari keberhasilan pasukan pemerintah mengusir pemberontak dari jalan raya M5 yang strategis – yang menghubungkan Aleppo–Damaskus, membuka kembali rute antara dua kota terbesar Suriah untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Setelah menderita beberapa kekalahan beruntun sejak memasuki 2020, pasukan pemberontak dan teroris dukungan Turki melancarkan serangan balasan di Idlib untuk merebut kembali daerah-daerah yang telah direbut kembali oleh pasukan pemerintah Suriah. Kantor berita Turki Anadolu yang dikelola pemerintah mengatakan pada hari Minggu bahwa militer Turki telah mengirimkan konvoi sedikitnya 100 kendaraan, termasuk pasukan, tank, kendaraan lapis baja, dan peralatan militer ke Idlib.
Presiden Erdogan mengatakan bahwa militernya akan mengusir pasukan Suriah jika mereka tidak keluar dari Idlib sebelum akhir bulan ini, kata Erdogan pada hari Sabtu, yang memajukan tenggat waktu ancamannya kepada Presiden Suriah Bashar al Assad. “Sebelum akhir bulan!” Dalam sebuah pertemuan dengan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, Presiden Assad mengatakan bahwa, “Negara Suriah bertekad akan membebaskan semua tanah Suriah dari terorisme,” lapor kantor berita SANA.