Gaza, Teritorial.com – Israel telah membombardir sebuah gereja Ortodoks Yunani di Gaza, Palestina, semalam. Sebanyak delapan orang meninggal dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara ini.
Gereja Saint Porphyrius di lingkungan al-Zaytoun, Gaza, tersebut menjadi korban terbaru invasi militer Zionis Israel.
Sebelumnya, beberapa masjid, sekolah, dan fasilitas medis telah hancur diserang militer Zionis selama perang besar dengan kelompok Hamas di Gaza.
Kantor berita WAFA pada Jumat (20/10/2023) melaporkan wanita dan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan terhadap Gereja Saint Porphyrius.
Menurut laporan tersebut jumlah korban tewas bisa bertambah mengingat banyaknya korban luka akibat pengeboman Israel.
Laporan WAFA, yang mengutip sumber-sumber di lapangan, mengatakan bahwa pengeboman tersebut menyebabkan runtuhnya gedung Dewan Pengurus Gereja, yang menampung sejumlah keluarga Palestina, baik Kristen maupun Muslim, yang mengungsi di gereja di tengah berlanjutnya serangan udara Zionis.
Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa serangan tersebut tampaknya ditujukan pada target yang dekat dengan tempat ibadah di mana banyak warga Gaza mengungsi ketika perang berkecamuk.
Militer Israel ketika dihubungi mengatakan kepada AFP bahwa mereka sedang memeriksa laporan serangan tersebut.
Gereja yang dibombardir itu tidak jauh dari Rumah Sakit Baptis al-Ahli, yang menurut orotitas Hamas, dibombardir Israel hingga menewaskan 471 orang pada Selasa malam.
Gaza dilanda rentetan serangan udara dan tembakan artileri Israel yang tiada henti sebagai pembalasan atas serangan militan Hamas pada 7 Oktober. Serangan Hamas terhadap Israel, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa, telah menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Sedangan serangan udara Israel sejak itu telah menewaskan sedikitnya 3.859 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.