Jakarta, Teritorial.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mempersingkat kunjungan akhir pekannya ke tempat peristirahatannya di Pantai Rehoboth, negara bagian Delaware, untuk segera kembali ke Gedung Putih setelah Iran menarget Israel dengan lebih dari 100 pesawat nirawak bersenjata.
“Iran telah memulai serangan udara terhadap Israel,” kata juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson, dalam sebuah pernyataan Sabtu (13/4) sore.
Tim presiden “terus berkomunikasi dengan para pejabat Israel serta mitra dan sekutu lainnya. Serangan ini kemungkinan akan berlangsung selama beberapa jam. Presiden Biden telah menyatakan dengan jelas: dukungan kami untuk keamanan Israel sangat kuat. Amerika Serikat akan berdiri bersama rakyat Israel dan mendukung pertahanan mereka melawan ancaman dari Iran ini.”
Setelah kembali ke Gedung Putih, Biden melangsungkan rapat di Ruang Situasi.
Gedung Putih mengatakan sejumlah pejabat yang hadir dalam rapat itu adalah Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Charles Q. Brown, Direktur Badan Intelijen Pusat (Central Intelligence Agency/CIA) William Burns, Direktur Badan Intelijen Nasional Avril Haines, dan Penasehat Keamanan Nasional Jake Sullivan.
Wakil Presiden Kamala Harris dan Kepala Staf Gedung Putih Jeff Zients mengikuti rapat ini melalui video telekonferensi.
Pada Jumat (12/4), Biden mengatakan kepada wartawan bahwa ia memperkirakan serangan Iran ke Israel “akan lebih cepat dari perkiraan.” Ketika ditanya wartawan apa pesannya untuk Iran, Presiden Biden menjawab singkat “jangan lakukan.”
Beberapa pejabat pertahanan AS pada Jumat juga mengonfirmasi bahwa pihak militer telah mulai memindahkan pasukan dan peralatan tambahan ke beberapa lokasi di Timur Tengah. Ada sekitar 40.000 tentara AS di wilayah itu.
Surat kabar The Wall Street Journal melaporkan untuk mengantisipasi serangan Iran, Angkatan Laut AS telah memindahkan dua kapal perusak berpeluru kendali yang mampu mencegat pesawat tak berawak dan rudal yang mendekati wilayah ke Israel. Sementara stasiun televisi CNN melaporkan militer AS siap untuk membantu Israel mencegat senjata apa pun yang diluncurkan ke sekutunya.
Pasukan Angkatan Laut AS di Laut Merah sebelumnya telah mencegat rudal jarak jauh yang diluncurkan ke Israel dari Yaman oleh pasukan Houthi yang bersekutu dengan Iran.