Israel Abaikan Resolusi Dewan Keamanan PBB, Gempur 60 Titik di Jalur Gaza dan Bunuh Puluhan Orang

0

Gaza, Teritorial.com – Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan di Jalur Gaza.

Militer Israel dilaporkan terus menggempur enklave berpenduduk 2,3 juta jiwa tersebut pada Selasa (26/3/2024) atau sehari usai resolusi disahkan.

Pesawat tempur Israel mengebom setidaknya 60 titik di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Pasukan darat Israel pun meneruskan operasi militer di kompleks Rumah Sakit Al-Shifa dan Khan Yunis.

Menurut laporan kantor berita Palestina, WAFA, Israel mengebom sebuah rumah di dekat Rumah Sakit Al-Shifa. Setidaknya 30 orang terbunuh dalam pengeboman tersebut.

Sedangkan di Rafah, pasukan Israel mengebom sebuah rumah dan membunuh setidaknya 18 orang. Sembilan dari 18 korban Israel di rumah tersebut adalah anak-anak.

Kendati menghadapi tuntutan Dewan Keamanan PBB, otoritas Israel bersikeras meneruskan agresi ke Jalur Gaza. Bahkan, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyerukan kepada militer agar segera menyerbu Rafah yang berada di selatan Gaza.

Ben-Gvir mengaku tidak peduli jika operasi militer Israel tidak didukung oleh Amerika Serikat (AS). Washington baru berhenti memveto resolusi Dewan Keamanan yang menyasar Israel pada Senin (25/3) lalu.

“Saya mengingatkan Anda bahwa kami menjalani beberapa perang tanpa dukungan Amerika dan seluruh dunia,” kata Ben-Gvir kepada Israel Army Radio via Al Jazeera.

Di tempat terpisah, Qatar terus mengupayakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Asari, menyebut negosiasi tidak langsung antara kedua pihak masih berjalan di Doha.

“Upaya mediasi kami akan terus berlanjut. Kami bekerja sama dengan semua mitra regional dan internasional,” katanya.

Sejak 7 Oktober 2023 lalu, menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 32.414 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 74.694 orang juga terluka dan lebih dari 8.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.

Share.

Comments are closed.