Bocorkan Rahasia dan Jadi Mata-Mata Cina, Mantan Agen CIA Dipenjara 20 Tahun

0

Alexandria, Teritorial.Com – Kevin Mallory (62), mantan pejabat badan intelijen AS (CIA) diganjar hukuman 20 tahun penjara karena terbukti membeberkan rahasia militer ke Cina dan mengungkapkan identitas beberapa agen CIA yang pernah menjadi tanggung jawabnya.

Mallory didakwa bersalah berdasarkan Undang-Undang Spionase karena telah menjadi mata-mata untuk Cina dan menjual informasi rahasia kepada Cina senilai USD 25.000. Putusan 20 tahun penjara untuk Mallory lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yang menuntut hukuman penjara seumur hidup.

Melansir kantor berita Fox News, Mallory ditangkap petugas di Bandara Internasional O’Hare di Chicago, AS, pada April 2017. Saat itu, Mallory bersama dengan anaknya mendarat dari Shanghai dan petugas bea cukai menemukan uang tunai senilai USD 16.500 yang belum dilaporkan.

Dalam wawancara dengan petugas, ditemukan sebuah percakapan singkat antara Mallory dengan agen Cina. “Urusan Anda adalah mendapatkan informasi, sementara  saya adalah dibayar”, isi pesan singkat Mallory kepada agen Cina, seperti dikutip kantor berita Fox News.

Jaksa penuntut John Gibss menyatakan mantan pejabat CIA itu “sangat membutuhkan uang, dan hal yang paling berharga adalah rahasia negara”. Gibss menambahkan uang senilai USD 25.000 hanyalah nominal yang kecil jika dibandingkan dengan resiko yang ditimbulkan jika Mallory tidak tertangkap.

Putusan 20 tahun penjara untuk Mallory diputuskan setelah melalui beberapa kali penundaan karena hakim berupa untuk mengklarifikasi “nilai” informasi yang disediakan oleh Mallory untuk Cina. Sementara itu, jaksa penuntut umum dan pengacara Mallory berdebat perihal dugaan Mallory yang telah menempatkan nyawa orang lain dalam bahaya, dengan memberikan identitas agen CIA lainnya.

Meskipun beberapa bukti peradilan tidak dapat dipublikasikan secara umum karena termasuk ke dalam dokumen rahasia, namun jaksa penuntut mencatat bahwa Mallory memang bermaksud untuk mengirim informasi perihal agen CIA lainnya yang digambarkan olehnya sebagai “The Johnsons”. Saat masih aktif sebagai agen CIA, “The Johnsons” memang menjadi tanggung jawabnya.

Selanjutnya, pengacara Mallory menyatakan akan mengajukan banding atas putusan bersalah tersebut karena uang yang diterima kliennya relatif kecil sehingga ia beranggapan kliennya tidak seharusnya didakwa dengan hukuman penjara yang berat. Selain itu, Mallory juga telah secara sukarela menunjukkan kontaknya dengan agen Cina tersebut saat diperiksa petugas CIA.

Namun, jaksa menjelaskan nominal kecil yang diterima Mallory diindikasi karena ia ditangkap di fase awal, alias belum lama menjadi mata-mata untuk Cina.

Share.

Comments are closed.