Kabul, Teritorial.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan berkunjung ke Kabul, Afghanistan pada Senin (29/1/2018). Kunjungan ini sendiri merupakan serangkaian kunjungan bilateral mantan Walikota Solo tersebut ke negara – negara di Asia Selatan. Afganistan sendiri menjadi negara terakhir dalam kunjungan tersebut.
Jokowi sendiri sebelum ke Kabul, sempat berkunjung ke Pakistan dan India dan Bangladesh. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi melakukan kerjasama. Kendati demikian, sebelum kedatangan Jokowi telah terjadi baku tembak sengit dan ledakan terdengar di akademi militer di ibukota Afghanistan, Kabul, pada senin pagi (29/1)
Serangan terhadap Universitas Pertahanan Nasional Marshal Fahim itu mulai berlangsung lepas salat Subuh, sekitar pukul 05:00 waktu setempat (sekitar 07:30 WIB). Hanya beberapa saat sebelumnya, terjadi serangan besar di Kabul, dengan mobil ambulans yang dimuati bahan peledak menewaskan lebih dari 100 orang.
Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) dan Taliban yang saling bersaing, sering melancarkan serangan di Kabul. Mengutip sebuah media Afghanistan, Tolo, yang melaporkan bahwa pasukan keamanan sudah memblokade semua jalan di kawasan itu.
Dilaporkan Tolo, juru bicara presiden mengatakan bahwa para penyerang hanya melakukan serangan di gerbang pertama dan tak berhasil melaju lebih jauh ke dalam. Sementara kantor berita Prancis AFP mengutip polisi yang mengukuhkan bahwa serangan dilakukan dengan senapan serbu dan roket, namun disebutkan bahwa situasi sudah mereda.
Polisi mengatakan pula terjadi sebuah insiden di dalam sebuah kompleks militer namun belum jelas apakah hal itu merupakan serangan militan. Sampai saat belum ada keterangan resmi mengenai korban jiwa namun dilaporkan bahwa sejumlah penyerang tewas.
Serangan dengan mobil ambulans yang dijejali bahan peledak, Sabtu lalu menewaskan setidaknya 100 orang dan sepekan sebelumnya sebuah serangan di sebuah hotel di Kabul menewaskan 22 orang, sebagian besar orang asing.
Sejauh ini Taliban mengaku sebagai pelaku kedua serangan. Lembaga-lembaga militer dan polisi Afghanistan sering menjadi serangan kaum militan. Serangan ke akadami militer Marshal Fahim pernah terjadi sebelumnya. Pada Oktober 2017, 15 kadet militer Afghanistan tewas akibat sebuah ledakan di akademi militer yang berlokasi di barat kota Kabul tersebut. (ROS)