Kelompok Peretas Targetkan FSB, Rusia Alami Kebocoran Data Terbesar Sepanjang Sejarah Intelijen

0

Moskow, Teritorial.Com – Para peretas telah menargetkan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dan berhasil meretas 7,5 terabyte data dari kontraktor utama yang mengekspos proyek-proyek untuk mendenonimkan Tor Browsing, mengeruk media sosial, dan membantu negara memisahkan intenetnya dari seluruh dunia. Data tersebut kemudian diteruskan ke outlet media utama untuk dipublikasi.

FSB merupakan badan keamanan utama Rusia yang posisinya sama dengan FBI milik Amerika Serikat (AS) dan MI5 milik Inggris, tetapi kewenangannya melampui intelijen domestik, termasuk didalamnya terdapat kewenangan untuk pengawasan elektronik di luar negeri dan informasi intelijen yang signifikan. FBS merupakan agen penerus utama KGB yang sangat terkenal, yang dapat melaporkan langsung kepada Presiden Rusia.

Melansir Forbes dikabarkan bahwa pada tanggal 13 Juli 2019 dilaporkan bahwa sebuah kelompok peretas dengan identitas 0viru$ telah menyerang SyTech, kontraktor utama FSB yang mengerjakan berbagai proyek internet langsung dan eksplorasi. Kelompok peretas itu memunculkan Yoba Face pada halaman utama SyTech bersamaan dengan gambar-gambar yang menunjukkan bukti peretasan.

0v1ru$  dikabarkan telah menyerahkan data yang diretas oleh mereka kepada kelompok peretas yang lebih besar yakni Digital Revolution, dimana mereka berbagi data melalui berbagai outlet media dan berbagi file dengan berita utama melalui Twitter — mengejek FSB bahwa agensi mungkin harus mengganti nama salah satu kegiatannya yang dilanggar “Project Collander.”

BBC Rusia mengabarkan bahwa 0v1ru$ telah meretas server SyTech’s and berbagi rincian proyek cyber yang kontroversial, termasuk proyek-proyek pengikisan media sosial (termasuk Facebook dan LinkedIn), dengan target mengumpulkan dan mendenonimkan pengguna browser Tor. BBC menggambarkan bahwa peretasan ini merupakan kebocoran data terbesar sepanjang sejarah badan intelijen Rusia.

Selain memunculkan halaman depan SyTech dengan Yoba Face, 0v1ru$ juga mengekspos rincian nama proyek yakni : “Arion”, “Relation”, “Hryvnia,” bersama dengan nama-nama manjajer proyek SyTech. BBC mengklaim bahwa sebenarnya tidak ada rahasia negara yang terungkap.

Proyek-proyek tersebut nampaknya merupakan campuran dari pengikisan media sosial (Nautilus), kegiatan yang ditargetkan terhadap para pengguna internet yang ingin menganonimkan kegiatan mereka (Nautilus-S), pengumpulan data yang menargetkan perusahaan-perusahaan Rusia (Mentor), dan proyek-proyek yang nampaknya berhubungan dengan inisiatif Rusia untuk membangun opsi memisahkan internet internal dari World Wide Web (Hope and Tax-3).

BBC mengklaim bahwa proyek SyTech sebagian besar dikontrak dengan Unit Militer 71330, bagian dari Direktorat ke-16 FSB yang menangani sinyal intelijen, kelompok yang sama yang dituding telah mengirim email spyware ke perwira intelijen Ukranian pada tahun 2015.

Nautilus-S merupakan proyek de-anonimisasi Tor yang sebenarnya telah diluncurkan pada tahun 2012 dibawah otoritas Institut Penelitian Kvant Rusia, yang berada di bawah kewenangan FSB. Rusia tengah mencari cara untuk mengkompromikan simpul dalam struktur Tor untuk mencegah komunikasi off-grid atau mencegah komunikasi tersebut. Belum ada berita baru. Diyakini bahwa beberapa kemajuan telah dicapai dalam proyek ini. Digital Revolution mengklaim telah meretas Kvant Research Institute sebelumnya.

Kegiatan persiapan untuk memisahkan “Internet Rusia”, merupakan tindak lanjut pasca Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani ketentuan undang-undang untuk “operasi stabil dari Internet Rusia jika terputus dari infrastruktur global yakni World Wide Web.” Undang-undang tersebut juga merupakan rencana untuk alternatif sistem nama domain (DNS) bagi Rusia jika terputus dari World Wide Web atau seseorang mengasumsikan bahwa politisi menganggap pemutusan sambungan itu bermanfaat. Penyedia layanan internet akan dipaksa untuk memutuskan sambungan dari server asing, dengan mengandalkan DNS Rusia sebagai gantinya.

Tidak ada informasi penting dalam projek yang diekspos ini, setiap informasi memang telah diketahui dan diduga. Fakta mengenai peretasan itu sendiri, tingkat kemudahan jelas menjadi hal yang harus lebih diperhatikan. Kontraktor tetap menjadi mata rantai yang lemah bagi agen intelijen di seluruh dunia – perlu ditekankan bahwa baru minggu lalu, mantan NSA kontraktor dipenjara di AS karena mencuri rahasia selama lebih dari dua dekade dan hal tersebut berlanjut hingga hari ini.

Digital Revolution telah memberikan informasi kepada para jurnalis tanpa mengedit, menghapus, atau merubah. Hingga saat ini belum ada pernyataan dari 0v1ru$ dan grup, bahkan FSB juga belum memberikan komentar mereka.

 

Share.

Comments are closed.