Kondisi Los Angeles Saat Ini, Pengungsi Kebakaran Keluhkan Kurangnya Fasilitas

0

Teritorial.com – Kondisi Los Angeles saat ini pasca kebakaran menimbulkan dampak kehancuran sosial-ekonomi yang luar biasa.

Hingga saat ini, lebih dari 16 orang dipastikan tewas dan lebih dari 12.000 bangunan rusak, termasuk rumah-rumah mewah dan fasilitas bisnis di seluruh kota jadi imbas kebakaran yang terjadi sejak 7 Januari 2025 ini.

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berjuang keras untuk memadamkan api meski kondisi angin kencang seakan semakin memperburuk situasi.

Bermula dari distrik Pasific Palisades, kebakaran ini akhirnya menyebar ke wilayah lain, seperti Eaton dan Hollywood Hills.

Di momen yang sama, angin Santa Ana yang bertiup kencang, dengan kecepatan mencapai 129/Km/jam semakin memperburuk penyebaran api ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjangkau.

Padahal daerah tersebut termasuk kawasan padat penduduk seperti Encino dan San Fernando Valley, yang kini terancam kobaran api yang terus membesar.

Sejak kebakaran dimulai, lebih dari 70.000 orang terpaksa harus mengungsi.

Di tempat-tempat pengungsian, banyak yang mengeluhkan kurangnya fasilitas dasar seperti makanan, air, dan tempat tinggal sementara.

Rasa takut akan penjarahan juga mengintai pengungsi yang meninggalkan rumah mereka tanpa adanya penjagaan.

Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan sangat besar, bahkan dapat melampaui USD135 miliar hingga USD150 miliar (Rp2.202 triliun-Rp2.447 triliun).

Angka ini diperkirakan melebihi separuh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tahun 2025, yang sebesar Rp3.621,3 triliun.

Kebakaran ini berpotensi menjadi bencana alam termahal dalam sejarah Amerika Serikat, mengingat banyaknya properti bernilai tinggi yang rusak, termasuk rumah-rumah selebriti dan eksekutif Hollywood.

Bahkan, kerugian ini diperkirakan akan melampaui kebakaran Camp Fire 2018, yang sebelumnya tercatat sebagai kebakaran termahal dengan kerugian mencapai USD12,5 miliar (Rp203,9 triliun) dan menewaskan 85 orang.

Perhitungan kerugian ini mencakup berbagai faktor seperti kerusakan properti, infrastruktur, biaya kesehatan, kehilangan upah, hingga gangguan rantai pasokan.

Menurut para ahli, kebakaran ini dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem dan dampak perubahan iklim.

Angin kencang Santa Ana, disertai dengan kekeringan parah, menciptakan kondisi yang sangat ideal bagi penyebaran api.

Vegetasi yang kering di wilayah ini menjadi bahan bakar alami yang sangat mudah terbakar, sehingga ketika api mulai menyebar, angin kencang membawa api ke area yang lebih luas dalam waktu singkat.

Perubahan iklim juga turut memperburuk kondisi ini.

Musim panas yang semakin panjang dan kering, disertai dengan curah hujan yang sangat rendah, telah meningkatkan risiko kebakaran hutan.

Wilayah Los Angeles sendiri hanya menerima kurang dari 10 persen curah hujan rata-rata sejak Oktober 2024, yang semakin meningkatkan kerentanannya terhadap kebakaran.

Meskipun petugas pemadam kebakaran sudah melakukan berbagai upaya heroik, termasuk pemadaman dari udara, kebakaran di Palisades dan Eaton masih terus meluas.

Hingga Sabtu (11/1), kebakaran di Palisades baru berhasil diatasi sekitar 11 persen, sementara kebakaran di Eaton telah menghanguskan sekitar 14.000 hektar lahan dengan 15 persen pemadaman.

Petugas terus bekerja tanpa henti, meskipun kabut asap tebal dan medan yang sulit diakses menghambat upaya mereka.

Badan Cuaca Nasional memperingatkan bahwa kondisi cuaca kritis akan terus berlangsung hingga awal minggu depan, yang bisa menyebabkan kebakaran baru atau penyebaran api yang lebih luas.

Saat ini, Los Angeles berada dalam keadaan darurat besar.

Banyak area yang masih terancam oleh kebakaran, sementara ribuan warga harus mengungsi ke tempat pengungsian dengan segala keterbatasannya.

Para petugas pemadam kebakaran, relawan, dan pihak berwenang bekerja tanpa henti untuk melindungi warga dan memadamkan api, namun dampak kebakaran ini sangat besar baik dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan.

Bencana ini juga menjadi pengingat akan pentingnya upaya mitigasi perubahan iklim dan kesiapan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.

Meski bencana ini masih dalam tahap awal, kerugian yang ditimbulkan sudah terasa luar biasa, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan terus meluasnya api.

Los Angeles kini tengah berjuang menghadapi bencana kebakaran terbesar dalam sejarahnya, dengan dampak yang jauh melampaui kerusakan fisik dan merambah ke seluruh aspek kehidupan masyarakat.

(*)

Share.

Comments are closed.