Tel Aviv, Teritorial.Com – Turki yang selama ini terus menggelorakan semangat anti Israel sejak rencana pemindahan kantor Kedubes AS untuk Israel ke Yerusalem harus tercoreng dengan keberadaan salah satu perusahaan jasa konstruksi Turki yang dikabarkan berhasil memenangkan tender untuk pembangunan Kedubes AS tersebut.
Turki adalah negara Muslim pertama yang mengakui Israel sebagai sebuah negara. Namun hubungan keduanya saat ini tidak stabil sejak Trump menyatakan pemerintahannya memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem setelah mengakui kota itu sebagai Ibu Kota Israel. Turki memotong semua hubungan diplomatiknya dengan Israel sebagai hasilnya.
Lain kebijakan negara lain pula perusahaan, gambaran ini yang saat ini hadir memperlihatkan sisi lain dari perjuangan masyarakat Turki dalam membela hak-hak warga Palestina. Amerika Serikat (AS) dilaporkan menerima tawaran dari sebuah perusahaan yang mempunyai koneksi dengan perusahaan konstruksi Turki untuk membangun kedutaan baru di Yerusalem.
Tawaran itu berasal dari Desbuild Limak Firm yang mempunyai hubungan dengan perusahaan mitranya, Limak Holding yang merupakan raksasa kontraktor Turki. Limak Holding telah mengerjakan proyek bersama dengan Desbuild Limak selama lima tahun terakhir. Keduanya telah mendapatkan kontrak beberapa proyek dari Departemen Luar Negeri AS, termasuk membangun kedutaan Amerika di kota-kota Arab seperti Baghdad dan Beirut.
Harga yang disepakati untuk membangun dan mendesain kedutaan AS di Yerusalem senilai USD21,2 juta yang akan berlokasi di lingkungan Arnona. Angka ini tidak termasuk USD335 ribu untuk mendapatkan peralatan dan tenaga untuk membangun fasilitas kedutaan sementara sebagai perluasan dari konsulat saat ini, menurut situs web Al-Monitor yang disitat Al Arabiya, Senin (23/7/2018). (SON)