Langkahi AS dan Rusia, China Gelar ASEAN-China Foreign Ministers Meeting

0

Singapura, Teritorial.Com – Negara Association of Southeast Asian Nation  (ASEAN), gelar Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN-China the 51st Asean Foreign Ministers’ Meeting guna membahas terkait kesepakatan guna kembali melangsungkan negosiasi  Code of Conduct (COC) Konflik Laut China Selatan (LCS).

Klaim sejarah atau yang disebut dengan Nine Dashed Line manjadi fokus utama yang menjadi sorotan negara-neagra ASEAN terutama beberapa negara yang bersinggungan langsung secara batas geografis terhadap wilayah perairan internasional tersebut.

“Saya senang mengumumkan tonggak sejarah baru dalam proses kode etik (code of conduct /COC),” tutur Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan yang menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin regional dan anggota parlemen dari negara-negara ASEAN.

Agenda lain ASEAN dalam beberapa hari mendatang adalah mencapai kesepakatan keamanan siber dengan Rusia, sesuai draf pernyataan bersama yang akan dirilis pada Sabtu (4/8/2018). Dokumen itu menunjukkan ASEAN akan menegaskan kembali komitmennya membuat kesepakatan dagang yang didukung China, pada saat Amerika Serikat (AS) menerapkan kebijakan dagang proteksionis.

ASEAN juga menyerukan denuklirisasi semenanjung Korea segera diwujudkan. Singapura mengalami serangan siber terburuk awal tahun ini, saat para peretas mencuri informasi pribadi sekitar 1,5 juta orang, termasuk Perdana Menteri (PM) Singapua Lee Hsien Loong dari basis data kesehatan pemerintah.

Pembahasan mengenai hal tersebut nantinya akan dilanjutkan dalam pertemuan yang lebih komprehansif dengan mempertemukan sejumlah negara extra-regional ASEAN seperti US, China, Japan, South Korea and Russia dalam forum  ASEAN Plus Three, East Asia Summit Ministerial dan ASEAN Regional Forum (ARF), dengan mempertimbangkan pada aspek external negara-negara non-ASEAN seperti AS, China, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Australia.

ASEAN-China Foreign Ministers Meeting menjadi langkah awal China yang menandakan bahwa dalam hal ini China memiliki pengaruh besar dihadapan negara-negara ASEAN. Dua agenda utama yakni pembahasan mengenai keamanan di LCS, dan Kerja Sama ekonomi kawasan, tentunya menuntut upaya lebih China untuk bagaimana caranya membuat negara-negara ASEAN berada dalam posisi yang menudukung akan kepentingannya.

Perlu diketahui ASEAN+Three dan ASEAN Regional Forum (ARF) merupakan forum multilateral ASEAN dengan Extra-Regional Power yang didalamnya terdapat AS, China, Jepang, Korea, Rusia, dan Australia. Dua forum tersebut tentunya akan sangat membahayakan bagi posisi China. Lantaran kehadiran AS dan sejumlah negara-negara sekutunya kini tengah bersitegang secara ekonomi dan politik militer lantaran yang disebabkan adanya perang dagang AS dan China.

Khususnya pembahasan mengenai COC di LCS, sikap ASEAN terutama negara klaim lainnya seperti Malaysia, Vietnam, Philipina, Brunai Darussalam, dan Singapura berada pada posisi yang bersebarangan dengan China. Freedom of Navigation di LCS dan klaim batas ZEE masing-masing negara pengklaim tentunya menjadi hambatan bagi China guna menuju penguasan di wilayah Pasifik Barat.

Share.

Comments are closed.