Riyaldh, Teritorial.com – Kabar duka membanjiri media massa Arab Saudi setelah terdengar berita bahwa pangeran Mohamed Bin Salman, putra raja Salam Arab Saudi meninggal dunia setelah terkena tembakan 2 peluru pada Senin (21/5/2018).
Dilansir dari Observer.com, Pangeran Arab tersebut tidak terlihat semenjak pertemuannya dengan keluarga kerajaan Spanyol pada 12 April 2018. Kantor berita di Negara Arab Saudi telah mengklaim bahwa tembakan tersebut adalah pasukan keamanan yang menembak jatuh drone karena sudah terlalu dekat dengan properti kerajaan.
Namun beberapa media barat merasa yakin bahwa tembakan tersebut mengakibatkan Mohamed bin Salman meninggal dunia. Surat kabar Iran, Kayhan melaporkan bahwa Putra Mahkota terkena dua peluru pada serangan tembakan di luar area kerajaan.
Hal ini yang jadi alasan banyak yang mengira Pangeran Arab, Mohammed bin Salman meninggal dunia, mengutip laporan dinas rahasia yang dikirim ke pejabat senior dari negara Arab yang tidak disebutkan namanya. “Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa ketidakhadiran hampir 30 hari dari Muhammad bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi, adalah karena insiden yang disembunyikan dari publik,” kata surat kabar harian itu.
Hal ini juga dibenarkan melalui akun Twitter @ahdjadid yang menyebutkan bahwa semenjak kejadian April di Istana, Mohamed bin Salman belum terlihat kembali ke publik. Hilangnya Pangeran bin Salman ini juga menjadi sorotan setelah ia mendatangkan sejumlah pebisnis raksasa Amerika untuk membahas transaksi bisnis.
Isu tewasnya pangeran Mohamed semakin diperkuat lantaran selama ini pangeran tersebut sering kali memunculkan sikap yang kontra-produktif terhadap kepentingan Kerjaan. Mohamed Bin Salman adalah tokoh istana yang mennetang serangan invasi agresifnya ke Yaman dan menentang blokade terhadap Qatar lantaran terduga terlibat dalam mendukung gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir. (SON)