Hong Kong,Teritorial.Com – Pemimpin Hong Kong Carrie Lam dilaporkan akan mengumumkan secara resmi pencabutan Rancangan Undang-Undang (RUU) ekstradisi yang telah memicu kerusuhan di Hong Kong selama berminggu-minggu.
Melansir Reuters, sumber pemerintah Hong Kong juga telah mengkonfirmasi rencana pencabutan RUU tersebut. Dalam sebuah pertemuan tertutup, Lam menjelaskan bahwa saat ini dia memiliki “keterbatasan” untuk menyelesaikan krisis Hong Kong karena kerusuhan telah menjadi masalah keamanan dan kedaulatan nasional bagi Tiongkok ditengah meningkatnya tensi dengan Amerika Serikat (AS).
Penghapusan RUU itu akan merampingkan agenda legislatif, dimana Dewan legislatif akan kembali melakukan sidang pada Oktober mendatang.
Sementara itu, seorang sumber yang dikutip dalam media South China Morning Post menyatakan bahwa langkah untuk menarik secara resmi RUU ekstradisi merupakan sebuah langkah untuk mendinginkan atmosfer.
Sumber lain menjelaskan bahwa penarikan RUU merupakan langkah termudah untuk meredakan ketegangan yang tengah berlangsung di Hong Kong.
Sebelumnya, pada 24 Agustus, Lam mengadakan pertemuan dengan sekitar 19 pemimpin senior kota dan politisi Hong Kong untuk membahas bagaimana menjalin dialog dengan para pihak yang berada dibalik protes anti-pemerintah Hong Kong.
Dengan adanya keputusan ini maka pemerintah Hong Kong telah memenuhi satu dari lima tuntutan para pengunjuk rasa. Para peserta aksi telah melakukan aksi demo menyuarakan sikap oposisi mereka terhadap RUU ekstradisi selama 13 minggu, dimana dalam perkembangannya, beberapa kali aksi demonstrasi tersebut berakhir dengan ricu dan bentrok dengan aparat.