Ramallah, Teritorial.Com – Aksi kejahatan Israel terhadap warga Palestina terus berlangsung, sejauh ini Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyatakan bahwa lebih dari 5.000 warga Palestina telah dijebloskan ke dalam penjara di Israel, di mana 291 diantaranya adalah anak-anak.
Seolah tidak mempedulikan sanksi hukum internasonal Israel bahkan dengan sengaja tidak melepaskan anak-anak Palestina yang dijebloskan dalam penjara Israel. “Saat ini ada hampir 5.900 tahanan Palestina, termasuk 291 anak-anak di penjara Israel,” Ujar anggota eksekutif PLO, Hanan Ashrawi seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (30/7/2018).
Pernyataan itu muncul setelah ikon perlawanan remaja Palestina Ahed Tamimi dan ibunya dibebaskan oleh pemerintah Israel setelah keduanya ditahan selama kurang lebih delapan bulan. “Israel terus-menerus melanggar hak-hak tahanan politik Palestina, sementara masyarakat internasional menutup mata terhadap perilaku ilegal dan perlakuan tidak manusiawi seperti itu,” jelasnya.
Pernyataan itu muncul setelah ikon perlawanan remaja Palestina Ahed Tamimi dan ibunya dibebaskan oleh pemerintah Israel setelah keduanya ditahan selama kurang lebih delapan bulan. Melihat tersebut dirinya menilai bahwa hingga saat ini jika permasalahnya terkait pada isu Palestina maka dunia seolah bungkam tak bersuara terlebih para pejuang HAM dan LSM atau NGOs Barat yang selama ini selalu menerikan kebebasan dan perlindugan anak.
Atas ungkapan yang sangat kritis terhadap pendudukan Israel yang semakin diluar batas kemanusiaan, Tamimi menjadi ikon internasional untuk perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel, setelah dia difilmkan menampar seorang tentara Israel yang datang ke rumahnya untuk menangkap saudaranya.
Pasukan Israel menangkap gadis Palestina itu pada Desember 2017, setelah sebuah video dia menmapat tentara Israel viral menunjukkan. Kemudian sebuah pengadilan Israel menjatuhkan hukuman delapan bulan pada bulan Maret lalu atas apa yang disebut oleh pengadilan sebagai serangan terhadap tentara Israel. (SON)