JAKARTA, Teritorial.com – Pengakuan Iran yang tak sengaja menembak jatuh pesawat Boeing milik Ukraine Internationals Airlines berbuntut panjang. Salah satunya memancing amarah warga sampai turun ke jalan dan menuntut mati pimpinan mereka.
Pengakuan Iran yang tak sengaja menembak pesawat Boeing Ukraina mengakibatkan tewasnya 176 orang yan tak bersalah. Ini menjadi momen buat rakyat yang anti pemerintah di negeri tersebut untuk bergerak.
“Ini waktu yang sangat sensitif bagi Iran, sekarang pemerintah menghadapi masalah kredibilitas yang serius. Setelah membuka kebenarannya, mereka juga salah mengatasi situasinya,” ujar pejabat senior di pemerintahan Iran yang tak mau menyebut namanya, dikutip dari Reuters, Minggu (12/1/2019).
Angkatan Bersenjata Iran akhirnya mengakui bahwa pesawat milik Ukraine International Airlines yang jatuh pada Rabu (8/1/2020) tak sengaja tertembak oleh pihaknya.
Dilansir dari kantor berita AFP Sabtu (11/1/2020), Iran menyebutkan hal tersebut disebabkan karena adanya human error dan pesawat tersebut terbang di wilayah yang berdekatan dengan lokasi militer sensitif.
Padahal sebelumnya pihak Iran telah membantah tuduhan negara barat yang menyebutkan pesawat tersebut jatuh karena serangan rudal Iran. Iran menegaskan, ada koordinasi erat antara otoritas pertahanan udara dan departemen penerbangan sipil.
Massa yang beberapa hari lalu berkumpul dan menuntut Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian Soleimani dengan meneriakkan “Bunuh Amerika”, kini kembali berdemo namun tak lagi menunjukkan amarah mereka ke Amerika. Melainkan, meminta tanggung jawab pimpinan tertinggi mereka Ayatollah Khamenei.
Viral di twitter, sebagian massa yang turun ke jalan tersebut bahkan sampai menuntut mati Ayatollah yang dianggap sebagai diktator.